Karena Corona, Usaha Pangkas di Aceh Mulai Loyo

Akibat dampak wabah virus corona atau Covid-19 usaha pangkas rambut di Aceh mulai menurun.
Para pemuda yang tergabung dalam komunitas tukang pangkas Aceh Barber Seupakat memberikan layanan gratis pangkas rambut untuk anak yatim di Rumah Panti, Banda Aceh, Aceh, Jumat (25/10/2019). Pangkas rambut gratis untuk anak yatim dan anak dari kalangan warga kurang mampu itu, merupakan kegiatam amal dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. (Foto: Antara/Ampelsa)

Banda Aceh - Usaha pangkas rambut di Provinsi Aceh saat ini mulai loyo akibat dampak wabah virus corona atau Covid-19 yang menyerang Indonesia dan Tanah Rencong khususnya.

Bahkan, akibat menurunkan jumlah pelanggan, sejumlah usaha pangkas memilih menutup usahanya. Hal ini seperti terlihat di sejumlah usaha pangkas di Kota Banda Aceh pada Selasa, 31 Maret 2020.

Bukan hanya di Kota Banda Aceh, menurunkan pelanggan pangkas rambut juga terlihat di kabupaten/kota di Tanah Rencong. Salah satunya adalah di Kabupaten Aceh Utara.

Munawir, 24 tahun, seorang tukang pangkas di kawasan Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara mengatakan, semenjak virus corona menyerang Aceh, usaha pangkasnya sedikit mengalami penurunan.

“Saat ini sedikit menurun, berbeda dengan hari-hari sebelumnya sebelum virus corona tiba di Aceh,” kata Munawir saat dihubungi Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Ia menjelaskan, usahanya semakin diperparah dengan pemberlakuan jam malam yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, di mana warga hanya boleh beraktivitas mulai pukul 05.30 WIB sampai 20.30 WIB.

Maklumat itu dikeluarkan Forkopimda Aceh dalam rangka mencegah penyebaran dan penanganan virus corona (Covid-19) di Aceh. Aturan ini mulai diberlakukan sejak Minggu, 29 Maret 2020 malam, hingga dua bulan ke depan yakni 29 Mei 2020.

Saat ini sedikit menurun, berbeda dengan hari-hari sebelumnya sebelum virus corona tiba di Aceh.

“Biasanya saya mulai bekerja pada pukul 9 pagi hingga jam 12 malam, jadi semenjak ada aturan itu saya harus berhenti lebih awal,” ujar Munawir.

Munawir mengatakan, saat usahanya masih normal, biasanya ia mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Semenjak virus corona menyerang, penghasilannya menurun menjadi Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.

Di usahanya, Munawir mematok harga pangkas sebesar Rp 20 ribu untuk orang dewasa, Rp 15 ribu untuk remaja, dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.

“Kalau cukur janggut saja saya mematok harga Rp 10 ribu untuk satu orang,” ujar Munawir.

Ia berharap, musibah virus corona dapat segera berakhir, sehingga aktivitasnya kembali normal. Dengan demikian, maka para pelanggan tidak khawatir saat keluar rumah untuk beraktivitas.

“Mungkin saat ini pelanggan pun takut untuk pangkas rambut karena corona,” katanya. []

Berita terkait
Update Covid-19 Aceh: 5 Positif, 620 ODP
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh saat ini mencapai 620 orang, meningkat deri angka sebelumnya yakni 567 orang.
Riwayat 5 Pasien Positif Corona di Aceh
5 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dinyatakan positif.
25 Istilah Terkait Virus Corona dalam Bahasa Aceh
Aceh hingga Senin 30 Maret 2020 masuk zona merah Covid-19 dengan 5 kasus positif. Berikut istilah-istilah terkait virus corona dalam bahasa Aceh.