Karena Corona, Seratusan Event Wisata Aceh Ditunda

Karena Corona, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh membatalkan sejumlah kegiatan atau event wisata.
Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 diadakan di pelabuhan Balohan Sabang sejak 3 November sampai 8 November 2018. Sebanyak 23 negara ikut berpartisipasi, 40 atlet diving siap menyelam dalam event ini. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh membatalkan sejumlah kegiatan atau event wisata yang telah direncanakan pada 2020.

Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan, Soft Launching Calendar of Event 2020 yang telah direncanakan sebelumnya itu terdapat seratusan kegiatan sepanjang tahun ini.

Namun, akibat terjadi penyebaran virus corona (Covid-19), maka sesuai instruksi Plt Gubernur Aceh, pihaknya membatalkan sejumlah event yang sudah direncanakan tersebut. Dan sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Kita harus menghindari keramaian, karena tempat-tempat wisata adalah tempat yang dikunjungi oleh banyak orang.

Kata Jamaluddin, akan ada perubahan dan penyesuaian dana oleh pemerintah terhadap penanganan corona ini. Anggaran event tersebut dialihkan pada kegiatan penanganan Covid-19.

"Khusus untuk 3 hal utama yakni seperti untuk kesehatan, social safety net (pengaman sosial) dan perekonomian di Pemerintah Aceh," kata Jamaluddin dalam keterangannya yang diterima Tagar, Sabtu, 18 April 2020.

Karena itu, Jamaluddin berpesan kepada wisatawan agar menghindari keramaian saat ini, mengingatkan pariwisata identik dengan keramaian.

"Kita harus menghindari keramaian, karena tempat-tempat wisata adalah tempat yang dikunjungi oleh banyak orang. Sementara waktu sesuai dengan instruksi Pak Gubernur kita tutup sementara sampai dengan melihat bagaimana perkembangan wabah ini," ujarnya.

Jamaluddin belum bisa memprediksi sampai kapan penundaan event dan penutupan tempat wisata itu, semua itu sangat tergantung pada perkembangan Covid-19.

"Kita mendoakan wabah ini cepat berlalu, sehingga aktivitas bisa kembali normal, karena wabah Covid-19 ini tidak bisa diprediksi kapan berakhir," ucapnya.

Baca juga: Siap-siap, Ada 110 Event Wisata di Aceh 2020

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani menambahkan, pihaknya berharap agar wabah Covid-19 ini cepat berakhir, sehingga bisa melakukan kegiatan recovery dan normalisasi industri pariwisata Aceh.

"Tentu disini recovery dapat dilakukan dengan berbagai aspek kegiatan, apakah dalam bentuk fisik, sarana dan prasarana dasar, tapi juga ada kegiatan yang bersifat event-event berskala kecil lebih kepada upaya kita membangun semangat dan komitmen bersama untuk bangkit kembali pariwisata Aceh pasca corona," katanya.

Rahmadhani menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai program dan event-event untuk dilakukan setelah wabah Covid-19 berakhir, seperti kegiatan yang bersifat silaturahmi, pertemuan, seperti Gathering, dan lain sebagainya. []

Berita terkait
Tes Swab Perdana, 1 Pasien Positif Corona di Aceh
Satu pasien dalam pengawasan (PDP) dari Gayo Lues, Aceh tersebut dikonfirmasi positif terpapar virus corona.
IDI Khawatir Virus Corona Meledak di Aceh
Masyarakat Aceh terlihat mulai kendur kewaspadaanya pasca sembuh 5 pasien yang sebelumnya positif corona di Aceh.
Kerumunan Warung Kopi di Aceh Saat Wabah Corona
Setelah pemberlakuan jam malam dicabut warga Aceh saat ini mulai bebas kembali menikmati warung kopi tanpa rasa takut akan wabah virus corona.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.