Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis berpesan kepada tim Bhayangkara FC agar selalu bermain sportif saat bertanding. Menurut Kapolri, akan menjadi ironi jika Polri yang membentuk Satgas Antimafia Bola, tetapi Bhayangkara FC malah melakukan praktik pengaturan skor.
"Pesan saya kepada Bhayangkara FC, jangan sampai main atur-atur skor. Karena kita ada Satgas Antimafia Bola, tidak elok juga kalau ada pepatah jeruk makan jeruk," kata Kapolri Jenderal Idham Azis saat acara Peluncuran Jersey Bhayangkara FC, Bhayangkara Samator dan Popsivo Polwan, di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020, seperti dilansir Antara.
Selanjutnya, Idham juga berpesan agar Bhayangkara FC tidak terpancing untuk melakukan tindakan penyerangan bila ada kesebelasan lain yang tidak sportif dalam pertandingan.
"Yang kedua, kalau kesebelasan lain bermain ujung-ujungnya pakai berantem, saya minta Bhayangkara FC jangan berantem karena tidak elok. Masa polisi pengayom masyarakat (kalau) kalah malah berantem, apalagi memukul wasit. Itu berarti kau kesebelasan kaleng-kaleng," katanya.
Masa kerja Satgas Antimafia Bola Jilid III telah berjalan sesuai perintah Kapolri mulai 1 Februari hingga 31 Agustus 2020. Tidak jauh berbeda dengan Satgas Jilid I dan II, Satgas Jilid III juga akan mengawasi sepak bola nasional termasuk Liga 1, 2 dan 3.
Pengawasan dilakukan di seluruh kasta Liga Indonesia dengan dibantu oleh kepala sub-satgas di 11 wilayah tempat bertandingnya Liga 1, Liga 2 dan 3. Dalam menunaikan tugasnya, satgas ini bekerja sama dengan POM TNI demi mewujudkan sepak bola yang bersih, bermartabat dan berprestasi. []