Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi menegaskan bahwa berbagai macam aksi yang menjurus kepada perilaku anarkis saat demo di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Barat bukan ulah Mahasiswa. Melainkan ditunggangi oleh kelompok Anarko.
"Sudah kita ketahui dan harus dipahami juga bahwa ada kelompok lain yakni Kelompok Anarko," kata Rudi, Rabu, 2 Oktober 2019.
Ada kelompok lain, yakni Kelompok Anarko.
Rudi mengatakan, kelompok Anarko berusaha menunggangi hampir setiap aksi demo yang ada di Bandung. Di antaranya pada saat aksi peringatan hari buruh nasional tahun lalu yang berujung ricuh dan merusak berbagaimacam fasilitas umum.
Baca juga: DPR Sebut KPK Anarko
Menurut dia, Polda Jawa Barat sudah melakukan analisa terhadap kelompok tersebut. Ia juga mengimbau kepada siapapun yang akan melakukan aksi unjuk rasa agar berwaspada, termasuk bagi para mahasiswa yang aksinya dinilai rentan ditunggangi kelompok tersebut.
"Ada kelompok lain namanya Anarko. Harus dipahami bahwa mereka setiap ada unjuk rasa akan menunggangi. Nah, Mahasiswa harus antisipasi juga ini, jangan sampai mau ditunggangi," ujarnya.
Rudi menegaskan, siapapun boleh melakukan unjuk rasa jika dilakukan sesuai prosedur dan aturan-aturannya. Pasalnya, unjuk rasa memang dilindungi secara Undang-Undang.
"Boleh aksi unjuk rasa, asal tertib dan tidak ditunggangi pihak lain," kata Rudi.
Diketahui, kelompok Anarko Sindikalisme (AS) merupakan sindikat internasional yang berisi sekelompok orang yang tidak percaya akan adanya sistem, norma dan aturan.
Kelompok ini biasanya menggunakan pakaian serba hitam, serta menganakan penutup wajah saat melakukan aksi-aksinya. Dari data yang dihimpun, sebagian besar anggota kelompok ini orang dengan usia pelajar.
Kelompok Anarko juga kerap melakukan pengrusakan berbagai fasilitas umum atau vandalisme di mana pun tempat yang mereka kehendaki. []