Jakarta – Sebuah kapal pesiar dengan ratusan penumpang telah dialihkan menuju Bahama setelah seorang hakim asal Amerika Serikat (AS) mengeluarkan perintah untuk menyita kapal itu sebagai bagian dari gugatan mengenai tunggakan pembayaran bahan bakar.
Kapal pesiar Crystal Symphony sedianya dijadwalkan merapat di Miami, negara bagian Florida pada Sabtu, 22 Januari 2022.
Tapi, seorang hakim federal di Miami mengeluarkan sebuah surat perintah penangkapan atas kapal itu, praktek maritim di mana seorang petugas Marshal AS (penegak hukum federal) menaiki kapal dan mengambil alih.
Crystal Symphony adalah salah satu kapal pesiar mewah milik Crystal Cruises. Pelacak kapal pesiar memperlihatkan kapal itu saat ini sedang berlabuh di pulau Bimini, Bahama.
Gugatan itu diajukan di sebuah pengadilan federal Miami oleh Peninsula Petroleum Far East, berdasarkan sebuah prosedur maritim yang memungkinkan diambilnya upaya hukum terhadap kapal-kapal yang pemiliknya menunggak pembayaran hutang untuk kapal bersangkutan.
Gugatan itu menyebutkan Crystal Symphony disewa atau dikelola oleh Crystal Cruises dan Star Cruises. Kedua perusahaan itu sama-sama digugat karena melanggar kontrak karena menunggak biaya bahan bakar sebesar 4,6 juta dolar AS.
Crystal Cruises pekan ini mengumumkan akan menangguhkan operasi hingga akhir April 2022 (vm/lt)/Asociated Press/voaindonesia.com. []
Penumpang Kapal Pesiar Celebrity Millennium Positif Covid-19
CDC Sarankan Warga Tak Lakukan Perjalanan dengan Kapal Pesiar
Upaya Industri Wisata Kapal Pesiar Bangkit dari Krisis
Tak Ada Kapal Pesiar Berlayar di Perairan Amerika Hingga 2021