Kapal China Tinggalkan ZEE, TNI Perketat Jaga Natuna

Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono memastikan kapal Coast Guard China sudah meninggalkan wilayah ZEE Indonesia di Kabupaten Natuna.
Kapal Coast Guard China-5302 memotong haluan KRI Usman Harun-359 pada jarak 60 yards (sekitar 55 meter) saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu, 11 Januari 2020.(Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Jakarta - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono memastikan kapal Coast Guard China sudah meninggalkan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Hal tersebut dari hasil patroli udara maritim pada 14.00, Minggu, 12 Januari 2020.

"Dan dari komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang telah menghalau kapal China yang ada di wilayah Indonesia. Posisi hari ini sudah di luar ZEE, di luar Natuna," kata Yudo Margono di Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 12 Januari 2020 seperti dilansir dari Antara.

TNI NatunaPanglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono (kanan) didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan (kedua kanan), Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Himawan (kedua kanan) dan Komandan KRI Teuku Umar-385 Letkol Laut (P) Bagus Cahya Utama (kiri) menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisi Laut Natuna di Lanud Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 12 Januari 2020. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Informasi kapal China di luar ZEE, kata dia telah dikonfirmasi oleh awak pesawat Boeing 737 yang memang bekerja sama dengan KRI. Hasilnya, kapal China sudah berada di luar 200 mill di batas terluar ZEE.

Kendati demikian, ia menuturkan tidak akan melonggarkan pengawasan di Natuna. Di sana, akan ada tujuh KRI yang rutin operasi setiap hari. "Harus ada unsur yang jaga supaya tidak kembali masuk," ujarnya.

Ia menjelaskan tujuh KRI akan dibagi waktu bersiaga. Begitu tiga KRI masuk untuk pengisian bahan bakar dan pembekalan ulang, maka empat KRI akan keluar. Hal itu, menurutnya dilakukan agar tidak ada kekosongan penjagaan.

"Tidak ada batas waktu. Operasi sepanjang tahun menjaga perairan kita di Natuna," tuturnya. []

Berita terkait
Jepang Kasih Kapal Pengawas untuk Jaga Natuna
Pemerintah Jepang akan memberikan kapal pengawas perikanan kepada Indonesia.
Megawati Dukung Cara Jokowi Menangani Natuna
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meyakini bahwa Jokowi menerapkan prinsip politik luar negeri bebas aktif menangani Natuna.
Perlu Peta Jelas Jika Investor Asing Garap Natuna
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim tak mempermasalahkan ajakan Jokowi ke Menlu Jepang untuk investasi di Natuna.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.