Jepang Kasih Kapal Pengawas untuk Jaga Natuna

Pemerintah Jepang akan memberikan kapal pengawas perikanan kepada Indonesia.
Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu, 11 Januari 2020.(Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Jakarta - Pemerintah Jepang akan memberikan kapal pengawas perikanan kepada Indonesia. Pemberian kapal itu menjadi salah satu kesepakatan kerja sama antara Jepang dengan Indonesia mengenai pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di enam pulau terluar Indonesia.

Kapal tersebut juga dapat membantu dan mendukung kegiatan keamanan di perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Dikutip dari situs resmi Setkab, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan rencana pemberian kapal itu saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020.

"Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata,” kata Menlu Retno, Sabtu 11 Januari 2020.

Selain itu, Motegi juga menyampaikan dukungan Jepang untuk prioritas Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan akan terus memperluas investasinya.

Komitmen dukungan itu juga mencakup modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hubungan re-ekspor produk manufaktur Jepang. Indonesia pun merespon baik pula ketertarikan Jepang pada pembangunan ibu kota baru Indonesia.

"Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city)," ujar Retno.

Kemudian, Menlu Jepang Motegi mengungkapkan kesiapan mereka untuk memberikan dukungan program prioritas Indonesia menjadi SDM unggul. Kedua negara juga akan terus meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

"Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang," kata Menlu Motegi.

Kedua Menlu pun sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat wakil menteri luar negeri untuk membahas penguatan kerja sama di sektor strategis.

Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, situasi di Timor Tengah dan Laut China Selatan. Jepang merupakan mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia.

Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar 23,85 miliar dolar AS dan nilai investasi Jepang mencapai 3,24 miliar dolar AS dari 2.810 proyek. []

Berita terkait
Indonesia Disegani Kalau Jokowi Lakukan Hal Ini
Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi disebut oleh pengamat bahwa agenda luar negeri partisipasi aktif belum efektif dalam menjaga perdamaian
Jepang Investasi Rp 41 Triliun untuk Asia Tenggara
Jepang menargetkan investasi sebesar tiga miliar dolar AS atau sekitar Rp 41 triliun untuk kawasan Asia Tenggara.
Tiga Persoalan Besar Perairan Pulau Natuna
Guru Besar Universitas Indonesia Hukum Internasional Profesor Hikmahanto Juwana menyoroti tiga persoalan besar di Natuna.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.