Jakarta - Tren sepeda di Indonesia kini meningkat selama pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang memilih bersepeda untuk tetap menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari tertular virus corona. Fenomena ini membuat banyak produsen dan penjual sepeda di Tanah Air kebanjiran pesanan.
Lantas, apakah bisnis sepeda di Indonesia ini akan tetap bertahan setelah masa pandemi Covid-19 usai? Chairman PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Soebronto Laras mengatakan bahwa bisnis sepeda di Indonesia ini hanya tinggal melihat momentum saja.
"Saya belum bisa prediksi bisnis sepeda akan seperti apa kedepannya. Saat ini tren sepeda meningkat karena banyak yang peduli dengan kesehatan di tengah pandemi Covid-19, nantinya apabila pandemi ini sudah berakhir, mungkin tren sepeda ini akan menurun. Kita lihat saja momentumnya," kata Soebronto kepada Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.
Selain itu, mantan pengurus Ikatan Pecinta Sepeda Jakarta ini juga mengatakan sebenarnya bisnis sepeda di Indonesia itu tidak terlalu sulit. Hanya saja masih terkendala barang yang masih impor dari negara-negara produsen sepeda.
"Bisnis sepeda di Indonesia sebenarnya tidak terlalu susah, hanya saja untuk merakit sendiri sepeda di Tanah Air, kita semua komponen sepedanya masih di impor dari luar negeri, seperti Jepang dan China," ujarnya.
Menanggapi fenomena meningkatnya jumlah pesepeda di Indonesia, Soebronto mengatakan ini mungkin hanya terjadi saat masa pandemi saja. Dia memprediksi setelah pandemi selesai dan semua kembali normal, jumlah pesepeda akan mengurang secara signifikan.
"Selama pandemi, banyak masyarakat yang memiliki waktu luang. Beberapa dari mereka mencari kegiatan seperti bersepeda hanya untuk mengisi waktu luang, dan apabila semua sudah kembali normal, masyarakat juga akan kembali pada rutinitasnya masing-masing," kata Soebronto.[]