Jakarta - Masyarakat Indonesia saat ini sedang dilanda demam bersepeda di tengah pandemi Covid-19. Salah satu jenis sepeda yang banyak digunakan saat ini adalah folding bike atau yang lebih dikenal dengan sepeda lipat. Jenis folding bike yang cukup menyita perhatian para bikers adalah sepeda Brompton.
Sepeda Brompton ini banyak menjadi perbincangan masyarakat pecinta sepeda karena harganya yang selangit. Sepeda lipat buatan Inggris ini dibanderol dengan harga Rp 50 juta bahkan hingga Rp 100 jutaan. Lantas, apa yang membuat sepeda lipat ini begitu mahal?
Dalam pernyataan eksklusif kepada Tagar, Senin, 3 Agustus 2020, Chairman PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Soebronto Laras mengatakan bahwa sepeda Brompton ini memiliki harga selangit karena memang segmennya yang berada di kelas atas.
"Jika sepeda memiliki kelas, pastinya di akan memiliki harga yang mahal. Brompton itu adalah sepeda kelas high-end, yang bahkan harga di negara asalnya, yaitu inggris, juga sama-sama mahal," kata Soebronto.
Mantan pengurus Ikatan Pecinta Sepeda Jakarta ini juga mengatakan sebenarnya harga sepeda lipat pada 15 hingga 20 tahun lalu masih terbilang murah. Namun seiring tren yang terus berkembang dan banyaknya permintaan dari konsumen, maka membuat harga yang dibanderol untuk Brompton menjadi mahal.
"Sepeda Brompton ini juga terus mengalami perubahan komponen yang saat ini menggunakan komponen berkualitas dengan harga yang mahal, itulah yang menyebabkan harganya semakin mahal," ucap Soebronto.
Meskipun memiliki harga yang selangit, banyak orang Indonesia yang rela merogoh kocek puluhan juta hanya untuk mendapatkan sepeda lipat ini. Soebronto mengatakan banyak dari mereka yang rela membayar mahal untuk sebuah kebahagiaan dan hobi.
"Misalnya masyarakat sempat mengalami lockdown selama kurang lebih tiga bulan, dan ketika mereka menemukan mainan baru, itu akan menjadi kebahagiaan bagi mereka, sehingga mereka berani membayar mahal untuk semua itu," katanya.
Soebronto juga mengatakan bahwa pengguna sepeda Brompton di Indonesia sebenarnya tidak terlalu banyak. Pasalnya, saat ini sudah banyak merek dari berbagai negara yang mengeluarkan produk sepeda lipatnya dengan harga yang jauh lebih murah dari Brompton.
"Sebenarnya pengguna Brompton di Indonesia itu tidak sebanyak yang dibayangkan, saya lihat kurang dari 50 persen, karena saat ini produsen sepeda dari China, Jepang, dan negara lainnya sudah mengeluarkan sepeda lipat juga yang harganya lebih terjangkau," ujarnya.
Brompton merupakan sebuah model sepeda lipat yang diproduksi oleh Brompton Bicycle, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Andrew Ritchie pada tahun 1979. Brompton merupakan produsen sepeda terbanyak di Britania Raya, dengan memproduksi sekitar 40.000 sepeda per tahun.[]