Kaisar, Pria bertangan Dingin di Balik Pesona Taman Bunga Celosia

Ia jatuh cinta pada Celosia dengan warna-warnanya yang menyala apalagi saat tertimpa pantulan cahaya matahari, kontras dan hidup.
Kaisar, pemilik sekaligus arsitek Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Aceh Jaya, (Tagar 20/1/2019) - Ada seorang pemuda bernama Kaisar di balik pesona Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya. Ia pemilik sekaligus arsitek Taman Bunga Celosia.

Kaisar bercerita banyak kepada Tagar News, tentang gagasan membangun Taman Bunga Celosia.

Baca juga: Pengalaman Mengunjungi Taman Bunga Celosia di Aceh Jaya

Pria kelahiran 12 Desember 1990 ini sebelumnya bekerja sebagai pemandu wisata di Malaysia. Perjalanan mempertemukannya dengan bunga Celosia yang banyak tumbuh di belahan negara Eropa. 

Ia bertemu Celosia yang cantik bukan di Eropa, tapi di kawasan Pattani, Thailand. Bunga Celosia telah dibudidayakan di Thailand, di antaranya di Songkhla, Pattaya, Satun, Puket. Bahkan Celosia juga dibudidaya di Kamboja.

Kaisar mengenang pada awalnya ia ingin menanam bunga Tulip (Tulipa), namun ia mengurungkan niat setelah membandingkan suhu Indonesia dengan Eropa yang sangat jauh berbeda.

Taman Bunga CelosiaKaisar di tengah taman bunga miliknya, Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

"Negara di sana sangat dingin, sedangkan kita kan tropis ya, pasti tidak cocok dengan bunga tulip," ujar Kaisar kepada Tagar News, Selasa 8 Januari 2019.

"Dengan berbagai kombinasi saat kita menanam dan banyak variasi, maka saya pilih bunga Celosia," lanjutnya.

Kaisar selama empat tahun dengan pekerjaan sebagai pemandu wisata, sudah menginjakkan kaki di banyak belahan dunia di antaranya Qatar,Thailand, Dubai, Kamboja, India, Arab Saudi, Singapura.

Kini ia ingin menjadi pelaku dalam bisnis pariwisata, dengan mengambangkan wisata Taman Bunga Celosia di kampung halamannya. Celosia di Indonesia secara umum sering disebut bunga jengger ayam, dan di Aceh sendiri disebut bungoeng Lambeng Manoek.

Celosia dengan penanganan khusus, ia bisa menumbuhkembangkannya di kampung halamannya. 

Taman Bunga CelosiaKaisar dengan pengalaman menjadi pemandu wisata di berbagai negara, ingin menghadirkan tempat liburan bagi keluarga di kampung halamannya yaitu Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Pria asli Gampong Alue Pit ini bercerita dirinya sudah mencari di Aceh, bunga mirip dengan yang ia tanam, namun sangat jarang menjumpainya bahkan bisa disebut langka.

"Kalaupun ada hanya satu atau dua saja yang menanam bunga Celosia ini," tuturnya.

Kaisar mengaku terpesona dengan Celosia yang ia budidayakan ini, karena memiliki warn-warna menyala, apalagi saat tertimpa pantulan cahaya matahari.

"Malam pun hidup warnanya, seperti warna kuning, merah, putih dan juga ada warna lavender, dan ini bisa kita buat zik-zak warna kombinasinya seperti layaknya bunga tulip," tuturnya bersemangat.

Kaisar menuturkan, tidak mudah sebenarnya mewujudkan taman ini. Ia harus rela merogoh kocek sendiri hingga ratusan juta rupiah. Keinginan Kaisar ini murni untuk membangun daerah sendiri sebab ia menilai masyarakat daerahnya sangat membutuhkan liburan.

Taman Bunga CelosiaKaisar berjumpa Celosia di Thailand kemudian membawa keindahannya di Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

"Kita lihat daerah sendiri haus akan liburan, jarang ada taman rekreasi keluarga, jadi apa salahnya saya ingin membangun," kata Kaisar.

"Ketika berkunjung ke negara orang, banyak pengalaman yang saya dapatkan, kita kumpulkan lalu bawa pulang ke daerah kita," lanjutnya.

Meskipun, sambung Kaisar, apa yang ia bangun saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat. "Ini murni jerih payah sendiri, hasil kerja dari pemandu wisata saat di Malaysia, tahap bertahap saya bangun," katanya.

Kaisar menilai Kabupaten Aceh Jaya yang ia tinggali begitu banyak objek wisata yang bisa mengundang banyak wisatawan.

"Sebenarnya kita memiliki banyak spot wisata, namun lambat dalam menggali potensi yang ada," tutur Kaisar.

Taman Bunga CelosiaKaisar mempelajari budi daya tanaman bunga Celosia di Thailand, kini mengaplikasikannya di Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Sejak diresmikan pada 1 Januari 2019, objek wisata milik Kaisar yang diberi nama Taman Ramah Wisata Syariah ini sudah dikunjungi 15.000 orang, mulai dari wisatawan lokal, Nusantara hingga mancanegara seperti dari Swedia, Malaysia dan Jerman.

Kaisar mengatakan, merasakan masyarakat Alue Pit mendukungnya.

"Peningkatan ekonomi masyarakat terlihat, seperti orang berjualan agak sepi kini dengan ada taman Celosia ini kan ramai, jadi omset mereka yang berjualan di sekitar pun bertambah dan malah saya merekrut pekerja juga orang desa sini," ucapnya.

Rata-rata, lanjut Kaisar, para pengunjung yang ramai ialah kaum milenial. Mereka yang suka berswafoto. 

Ditanyai jenis bunga apa saja yang ada di tamannya, Kaisar menyebutkan hanya jenis bunga Celosia dan bunga lokal. "Ke depan akan kita tambahkan bunga Amaris dan bunga Lavender," katanya.

Taman Bunga CelosiaKaisar berjalan di antara deretan bibit bunga Celosia di Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Selain itu ke depan, kata Kaisar, dirinya ingin menyelesaikan taman miliknya dengan menambahkan kolam renang, kafe, tempat ibadah, kincir angin, serta miniatur-miniatur yang dibuat semenarik mungkin.

"Sebenarnya sampai hari ini kami belum siap membukanya, janji awalnya kita meresmikan pada bulan Februari mendatang, namun  karena banyaknya pengunjung yang datang hingga kami terpaksa membukanya, makanya fasilitas masih tahap pembangunan, sebab bunga Celosianya keburu viral," ujarnya.

Kaisar menambahkan, Taman Bunga Celosia akan terus berbenah untuk memastikan kenyamanan bagi pegunjung.

Juga, kata Kaisar, Taman Bunga Celosia akan dikembangkan sebagai taman edukasi bagi anak-anak sekolah.

"Mungkin saja nanti akan ada ruang agrobisnis, tanaman sayur-sayuran juga akan kami tanam," sebutnya. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.