Kabar Baik, Erick Thohir Akan Sebar 4,7 Juta Masker

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya bakal segera menyediakan 4,7 juta masker bagi khalayak di Tanah Air, akhir Maret 2020.
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Soetta memeriksa suhu tubuh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 11 Maret 2020. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal/foc)

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya bakal segera menyediakan 4,7 juta masker bagi khalayak di Tanah Air, paling lambat pada penghujung bulan ini. Hal tersebut merupakan upaya memenuhi kebutuhan masker dalam negeri guna membantu masyarakat dalam mengurangi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19.

“Kita memproduksi murni sendiri masker ini dari perusahaan-perusahaan negara di bawah Kementerian BUMN,” ujar Erick dalam teleconference di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Menurut Erick, salah satu hambatan pemerintah dalam menghasilkan masker adalah kurangnya pasokan bahan baku industri. Pasalnya, selama ini sejumlah besar raw material tersebut didatangkan dari China

Ironisnya lagi, kata dia Negeri Panda itu juga tengah berusaha meningkatkan produksi masker dalam negerinya akibat hantaman virus corona. Akibatnya, suplai bahan baku masker berupa kertas jenis tertentu sangat sulit dipasok dari Tiongkok. Sebagai upaya lanjutan, pemerintah akhirnya mengalihkan pasokan dari negara-negara lain.

“Untuk bahan baku saya tidak mau terlalu detail dari mana asalnya, karena sekarang yang penting bagaimana kami mendapatkan resources sehingga perusahaan-perusahaan BUMN ini bisa produksi. Kalau bahan baku tidak ada produksi tidak berjalan,” tuturnya.

MaskerBuruh menyelesaikan pembuatan masker di PT Jayamas Medica Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu, 18 Maret 2020. Karena kekurangan bahan baku, dalam sehari pabrik tersebut hanya memproduksi masker sebanyak 300 ribu lembar dari biasanya sebelum wabah virus COVID-19 bisa mencapai 1 juta lembar masker. (Foto: Antara/Syaiful Arif)

Erick menambahkan sebagai upaya peningkatan produktivitas secara berkelanjutan, pihaknya saat ini tengah melobi Kementerian Agama (Kemendag) untuk dapat menggunakan produk masker nasional bagi para calon jemaah haji maupun umrah. 

Sebab, selama ini Kemendag lebih memilih preferensi produk mancanegara ketimbang produksi nasional. “Kalau ada komitmen dari Kementerian Agama misal untuk jangka waktu 10 tahun atau 15 tahun, perusahaan BUMN ini bisa memproduksi sendiri bahan baku kertas masker ketimbang impor,” ucapnya.

Untuk diketahui, polemik produk masker di dalam negeri mulai mencuat pasca penetapan pertama kasus positif COVID-19 yang membuat harga alat bantu pernafasan ini naik hingga 10 kali lipat. Kondisi tersebut membuat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan penelitian khusus di pasaran.

Dalam pemaparananya, KPPU menyebut menyimpulkan bahwa lonjakan harga masker terjadi karena permintaan yang melonjak sangat tinggi sementara suplai barang cukup terbatas. Belakangan diketahui bahwa masker menjadi salah satu komoditas peralatan kesehatan yang sangat banyak diekspor dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengiriman masker ke mancanegara pada Februari 2020 mencapai nilai 78,9 juta dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, di periode yang sama 2019, ekspor masker hanya sekitar 122.284 dolar AS. Hal serupa juga terjadi pada Januari 2020 yang tercatat sebesar 2,1 juta dolar AS.

Secara kuantitas produk, ekspor masker pada Januari-Februari 2020 mencapai 1.384,2 ton. Melonjak jauh dari realisasi ekspor pada Januari-Februari 2019 yang hanya 40,3 ton. []

Berita terkait
Waspada Corona, DPR Puji Jokowi Larang Ekspor Masker
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengapresiasi langkah Presiden Jokowi melarang ekspor masker dan antiseptik.
Bupati Pandeglang Pantau Kelangkaan Masker di Pasar
Bupati Pandeglang Irna Narulita memantau masker dan harga pasar yang disinyalir terkena dampak dari adanya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Aspaki: Ekspor Masker Naik 2 Kali Lipat, Bener Nih?
Direktur Eksekutif Aspaki Ahyahudin Sodri mengatakan permintaan produk masker nasional memang telah meningkat sebelum virus corona masuk Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.