Jakarta – Hanya dalam tiga hari jumlah kumulatif positif virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) sudah bertambah 502.596. Dari 8.529.274 di tanggal 19 Juni 2020 bertambah ke angka 9.002.596 pada tanggal 22 Juni 2020 pukul 02.06 WIB. Ini dilaporkan situs independen, worldometer, dengan data real time dan link ke negara bersangkutan.
Kalau dihitung dari kasus pertama dilaporkan otoritas China ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), 31 Desember 2019, maka hanya butuh 175 hari dari 10 kasus di Wuhan, China, sampai menembus angka 9.000.000 secara global yaitu 9.002.596 dengan 468.589 kematian dan 4.785.947 sembuh.
Jumlah kasus global 9.002.596 dilaporkan oleh 121 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah. Di awal-awal epidemi ketika virus corona berkecamuk di Wuhan, China, banyak negara yang melihat ancaman pandemi atau wabah virus itu dengan sebelah mata. Banyak kalangan yang memperkirakan bahwa ‘neraka’ corona akan terjadi di China dan Korea Selatan (Korsel) sebagai episentrum.
Tapi, sejarah mencatat lain. Episentrum corona justru terbang ke Eropa yaitu di Italia. Selanjutnya lima negara di Eropa saling salip dalam jumlah kasus positif Covid-19. Italia dilewati Spanyol. Belakangan Rusia yang menyodok ke peringkat atas. Padahal, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sesumbar negaranya bisa tangkal penyebaran virus.
Selanjutnya pandemi menyebarang Samudera Atlantik ke Amerika Serikat (AS). Padahal, Presiden AS, Donald Trump, sesumbar bahwa tidak ada kesempatan bagi virus corona masuk ke negaranya. Sekarang AS bercokol di puncak pandemi Covid-19 dunia dengan kasus 2.343.104.
Episentrum baru muncul di Amerika Selatan yaitu di Brasil. Presiden Jair Bolsonaro juga sesumbar bahwa infeksi virus corona hanya flu ringan. Kini kasus di Negeri Samba itu tembus 1 juta yaitu 1.073.376. Peringkat dunia yang ke-2. Jumlah kematian di Brasil 50.182. Jumlah kemaian ini yang menempatkan negeri ini sebagai negara kedua dengan jumlah kematian terbanyak di dunia setelah AS.
Di Asia semula episentrum ada di Iran, tapi disodok oleh India yang mencatat jumlah kasus 422.526 di peringkat ke-4 dunia. Kasus di Iran 204.952 yang menempatkan negara ini di peringkat ke-10 dunia.
Dua negara yang semula diperkirakan akan jadi ‘neraka’ pandemi Covid-19 sebagai episentrum ternyata meleset karena dua negara itu, China dan Korsel, tidak seperti yang diperkirakan. China laporkan 83.378 di peringkat ke-21 dunia. Sedangkan Korsel laporkan 12.421 di peringkat ke-59 dunia.
Di Indonesia sendiri juga ada pernyataan dari petinggi-petinggi pemerintahan yang menyepelekan virus corona: dengan doa corona terbang dari Indonesia, nasi kucing tangkal corona, izin berbelit-belit corona susah masuk ke Indonesia, dll. Tanggal 21 Juni 2020 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dilaporkan 45.891 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-29 dunia dan peringkat ke-8 di Asia. Yang membuat was-was adalah Indonesia belum sampai puncak pandemi. Jumlah tes Covid-19 juga sangat sedikit. []