Jumlah Efisiensi Dana Haji untuk Dampak Covid-19

Efisiensi biaya penyelenggaraan haji disalurkan untuk pemberian bantuan warga yang terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia.
DDII DIY secara simbolis menyerahkan bantuan kepada dai. Dana tersebut berasal dari efisiensi anggaran penyelanggaraan ibadah haji yang dilakukan BPKH. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selama ini melakukan efisiensi biaya penyelenggaraan haji. Sisa efisiensi anggaran yang terkumpul sebagian disalurkan untuk memberi bantuan warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Deputi Audit Internal BPKH Hadiyati Munawaroh sisa efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji mencapai Rp 180 miliar. Dari jumlah itu, Rp 100 miliar untuk membantu penanganan Covid-19 di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut dia, dai di DIY harus diberikan bantuan agar tetap bisa melaksanakan tugasnya menguatkan mental masyarakat terutama umat Islam. "Sebenarnya anggaran itu tidak hanya untuk dai, tetapi khusus wilayah DIY sementara hanya untuk dai," katanya saat penyerahan bantuan diberikan di Kantor Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Jalan Ipda Tut Harsono, Kota Yogyakarta, Rabu 6 Mei 2020.

Dia mengatakan, untuk dai di DIY jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 250 paket sembako. Proses penyaluran dilakukan mitra yaitu Solo Peduli koordinasi bersama DDII DIY.

Sebenarnya anggaran itu tidak hanya untuk dai, tetapi khusus wilayah DIY sementara hanya untuk dai.

Hadiyati berharap bantuan tersebut dapat membantu para dai yang terdampak Covid-19 dengan penyaluran tepat sasaran. "Kami berharap, bagaimana agar dai bisa tetap berperan di tengah pandemi ini, untuk menjaga situasi rohaniah dan mental seseorang terutama umat Islam," ujarnya.

Wakil Ketua DDII DIY Eri Masruri mengatakan, para dai di DIY rata-rata bekerja di sektor informal, seperti pedagang kecil atau pelaku UMKM. Saat pandemi Corona, mereka merasakan dampaknya. "Para dai yang sebagian besar di pedesaan adalah pedagang kecil. Mereka sedang merasakan fase yang boleh dibilang krisis," ungkapnya.

Menurut dia, di Yogyakarta jumlah dai yang paling terdampak adalah di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo. Sedangkan di Kota Yogyakarta relatif lebih kuat secara ekonomi. "Rata-rata di kabupaten ada 50 dai yang terdampak. Semoga bantuan ini meringankan beban mereka," ungkapnya.

Dia mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, peran dai sangat vital di masyarakat. Dalam kehidupan kemasyarakatan yang serba terbatas akibat pandemi, dai memiliki peran penting dalam upaya memberikan siraman rohani. Perannya menguatkan mental agar tidak goyah.

Eri mengatakan, jika tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penyembuhan pasien, maka dai merupakan garda terdepan dalam hal menguatkan mental. "Sampai saat ini para dai masih terus memberi ceramah dengan tetap menerapkan protokol Covid-19," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Menunggu Bansos Covid-19 Turun di Yogyakarta
Warga banyak bertanya kapan bansos dampak Covid-19 di Yogyakarta turun. Masih finalisasi data, jawaban Pemda DIY.
Riwayat Lonjakan Positif Covid-19 di Kota Yogyakarta
Selasa, 5 Mei 2020 terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Yogyakarta. Keenamnya dari klaster gereja.
Anak TK di Bantul Sumbangkan Tabungannya Saat Corona
Anak TK di Bantul, Yogyakarta menyumbangkan uang tabungannya kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.