Jakarta - Persik Kediri tampil sebagai juara Liga 2 2019. Di laga final yang berlangsung dramatis di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 25 November 2019 malam, Persik mengalahkan Persita Tangerang 3-2. Ini mengulang sukses mereka saat menjadi juara Divisi Satu atau kasta kedua musim 2002.
Persik seperti menjalani siklus. Setelah terpuruk sejak terdegradasi pada 2010, tim yang bermarkas di Kota Kediri ini mengalami kesulitan untuk bangkit.
Mereka akhirnya kembali promosi ke kasta tertinggi atau Liga 1 setelah penantian selama 19 tahun. Bahkan di musim 2019 ini, Persik sesungguhnya hanya menargetkan bertahan sampai 8 Besar Liga 2.
Namun konsistensi yang diperlihatkan Budiarjo Thalib sejak penyisihan grup memberi harapan bagi Persik untuk kembali berkiprah di Liga 1. Hanya, manajemen tetap tak memasang target muluk. Apalagi di 8 Besar mereka harus bersaing dengan tim-tim yang musim lalu terdegradasi seperti PSMS Medan, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC.
Belum lagi Persita Tangerang dan Persiraja Banda Aceh yang memiliki ambisi sama, kembali ke kasta tertinggi. Dan di musim ini, tim-tim yang terdegradasi gagal kembali ke Liga 1. Semua jatah promosi sepenuhnya direbut tim-tim yang sebelumnya berkutat di kasta kedua, Persik, Persita dan Persiraja.
Di laga final, Persik dan Persita yang sesungguhnya sudah memastikan promosi itu tetap bertarung habis-habisan menjadi yang terbaik. Seperti disampaikan Budiarjo bila kedua tim yang berlaga di final menunjukkan penampilan terbaik dan pantas berkompetisi di Liga 1.
Tampil Dominan
Persik yang tampil dominan di menit-menit awal langsung unggul dua gol. Diawali gol dari Risna Prahabenta lewat tendangan bebas yang menembus gawang Pendekar Cisadane di menit 11. Hanya berselang tiga menit, Sandrian memperbesar keunggulan Persik.
Tertinggal 0-2, Persita menolak menyerah. Hasilnya, bek veteran M. Roby memperkecil ketinggalan setelah sundulannya membobol gawang Persik di menit 24. Dirinya memaksimalkan assist dari Asri Akbar.
Pertandingan makin sengit setelah Persik sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Kali ini, gol dihasilkan Sirvi Arfani menit 36. Skor itu bertahan sampai akhir babak pertama.
Di babak kedua, Persik kembali mendominasi permainan. Serangan mereka mampu memaksa Persita lebih banyak bertahan.
Meski menekan lawan, namun usaha Persik tak membuahkan hasil. Sampai akhirnya menjelang bubaran, Wimba Sutan mencetak gol penentu kemenangan.
Gol tercipta saat terjadi kemelut di depan gawang Persita di menit 90. Wimba berhasil memaksimalkan sapuan tidak sempurna bek Persita Tangerang. Skor berubah menjadi 3-2 dan bertahan sampai akhir pertandingan. Persik pun menjadi juara Liga 2. []