Jokowi: Tak Ada Lagi Kosong Satu atau Kosong Dua

Dalam pidato usai putusan Mahkamah Konstitusi tentang sengketa Pilpres, Jokowi mengatakan tak ada lagi kosong satu atau kosong dua.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin dalam pidato kemenangannya di Bandar Udara Halim Perdanakusuma mengatakan tidak ada lagi kosong satu maupun kosong dua. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Joko Widodo (Jokowi) akan meneruskan tongkat kepemimpinannya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengabulkan tuntutan Prabowo Subianto dalam sengketa Pemilihan Presiden 2019.

Jokowi mengaku bersyukur proses pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan legislatif yang sudah dilalui dalam 10 bulan terakhir telah usai. Pemilu serentak yang dilakukan pada 17 April 2019 ia sebut menjadi pembelajaran dan menjadi pendewasaan dalam proses berdemokrasi di Indonesia.

“Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak, suara rakyat sudah didengar. Rakyat sudah memutuskan dan telah dilakukan melalui jalur konstitusi, dalam jalan bangsa yang beradab dan berbudaya,” kata Jokowi dalam pidato kemenangannya di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kamis, 27 juni 2019.

Walau pilihan politik berbeda namun perlu kami sampaikan bahwa presiden dan wakil presiden terpilih adalah presiden dan wakil presiden bagi seluruh anak bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jokowi melanjutkan, bersama Ma’ruf Amin, ia telah melampaui seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, kampanye, pencoblosan, penghitungan suara, penetapan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pengawasan oleh Bawaslu, serta penyelesaian sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

“Semua tahapan telah kita jalani secara terbuka, secara transparan, secara konstitusional, dan kita telah sama-sama mengetahui hasil putusan dari Mahkamah Konstitusi. Kita semua menyaksikan proses persidangan di Mahkamah Konstitusi yang diselenggarakan secara adil dan transparan, secara buka disaksikan secara langsung oleh seluruh rakyat Indonesia melalui televisi dan media elektronik lainnya,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta

Jokowi menyatakan, putusan MK adalah putusan yang bersifat final dan sudah seharusnya semua rakyat Indonesia menghormati dan laksanakan bersama-sama. Keputusan tersebut, lanjut dia, patut disyukuri bersama, karena ini merupakan keberhasilan bangsa dalam menyelenggarakan Pemilu yang bersih, adil dan jujur.

Tak lupa, Mantan Wali Kota Solo ini juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri dan lembaga peradilan yang telah bersinergi membantu kelancaran pesta demokrasi 5 tahunan ini dapat berjalan dengan baik di Indonesia.

“Perlu diapresiasi KPU, DKPP menyelanggarakan pemilu yang jujur dan adil. Terima kasih kepada para penegak hukum termasuk Mahkamah Agung dan lembaga peradilan dibawahnya yang telah mengawal proses penegakan hukum pemilu yang adil. Terima kasih juga kami sampaikan kepada TNI dan Polri yang telah mengamankan proses jalannya pemilihan umum. Dan terima kasih kami sampaikan kepada Mahkamah Konstitusi yang telah memutus sengketa secara adil dan transparan,” kata dia.

Setelah Pemilu selesai ia berharap kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali bersama-sama membangun dan memajukan Indonesia. Ia meminta disparitas sosial dihentikan karena Pilpres telah usai. 

“Tidak ada lagi kosong satu dan kosong dua. Yang ada hanya persatuan Indonesia. Walau pilihan politik berbeda, tetapi kita harus saling menghargai. Walau pilihan politik berbeda kita harus saling menghormati. Walau pilihan politik berbeda namun perlu kami sampaikan bahwa presiden dan wakil presiden terpilih adalah presiden dan wakil presiden bagi seluruh anak bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.