Jokowi Pilih Bayar Zakat Ramadan 2020 Secara Online

Presiden Jokowi memilih membayar zakat di bulan Ramadan 2020 secara online.
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 4 Mei 2020 (Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Banyak kegiatan saat ini dapat ditunjang kemajuan teknologi. Begitu juga membayar zakat saat bulan Ramadan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menerapkannya di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Bersama Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, Jokowi diketahui menunaikan zakat secara online melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Penyerahan zakat oleh Jokowi disaksikan langsung oleh Ketua Baznas Bambang Sudibyo lewat konferensi video.

"Berzakat merupakan kewajiban setiap umat Muslim untuk berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita, utamanya para mustahik,” kata Jokowi saat menyerahkan zakat secara online, Selasa 12 Mei 2020.

Supaya lebih aman, supaya lebih teratur, supaya lebih tepat penyalurannya

Pada kesempatan itu, Jokowi berharap dana zakat yang dihimpun oleh Baznas dapat digunakan untuk membantu saudara-saudara di tanah air yang mengalami kesulitan dampak dari pandemik Covid-19.

"Dan terakhir saya mengajak para muzaki, para pemberi zakat untuk memberikan zakat melalui Baznas, supaya lebih aman, supaya lebih teratur, supaya lebih tepat penyalurannya," ujar Jokowi.

Baca juga:

Ia juga berharap dengan menunaikan zakat dapat menyempurnakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1441 Hijriah. "Semoga zakat yang kita keluarkan menyempurnakan ibadah puasa kita dan menyempurnakan ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala," kata dia.

Sebelumnya Bambang Sudibyo menyampaikan bahwa penyaluran zakat pada saat pandemi virus corona difokuskan untuk membantu para mustahik yang terdampak Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomi.

“Persentase penyaluran zakat tahun ini, mustahik yang terdampak Covid-19 dari sisi kesehatan sebanyak 72%, mustahik yang terdampak Covid-19 dari sisi ekonomi sebanyak 25%, sedangkan sisanya sebanyak 3% untuk program yang sudah ada sebelum pandemi Covid-19,” kata Bambang.

Program bantuan untuk mustahik terdampak Covid-19 dari sisi kesehatan, menurut Ketua Baznas, meliputi penyemprotan disinfektan dan penyediaan wastafel sehat pada berbagai fasilitas publik, pembagian masker gratis, penyediaan APD untuk tenaga medis, penyediaan ventilator dan pembangunan ruang isolasi di rumah sakit dan lain sebagainya.

“Program bantuan untuk mustahik terdampak Covid-19 dari sisi ekonomi meliputi pembagian logistik keluarga, mempekerjakan mereka yang menganggur karena Covid-19 untuk membantu Baznas menyalurkan Zakat dan membantu penyaluran zakat fitrah sejak awal bulan Ramadan, kemudian bantuan-bantuan tunai kepada mustahik," ujarnya.

Menurut Bambang, penyaluran zakat dalam rangka penanganan pandemi virus corona dilakukan sesuai dengan syariah dan peraturan perundang-undangan, tidak melanggar protokol penanganan Covid-19.

"Maka penyaluran menggunakan pendekatan dengan cara mengunjungi mustahik serta berkoordinasi dengan pemerintah melalui gugus tugas penanganan Covid-19," tutur Bambang.

Berita terkait
Jokowi Rencanakan Pelonggaran PSBB, Ada 4 Tahap Simulasi
Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Gugus Tugas terkait pelonggaran kebijakan PSBB. Ada 4 tahap simulasi dipersiapkan.
Jokowi Minta Hati-hati Saat Pelonggaran PSBB
Presiden Joko Widodo mengatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perlu dievaluasi dan perlu kahatihatian saat pelonggarannya.
DPR Ingatkan Jokowi Soal Ancaman Kedaulatan Pangan
Wakil Ketua Komisi XI DPR, Eriko Sotaarduga meminta pemerintah agar tidak begitu saja mengabaikan kebutunan pangan masyarakat.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck