DPR Ingatkan Jokowi Soal Ancaman Kedaulatan Pangan

Wakil Ketua Komisi XI DPR, Eriko Sotaarduga meminta pemerintah agar tidak begitu saja mengabaikan kebutunan pangan masyarakat.
Kardus berisi bahan pangan di antaranya mi instan, teh, beras, gula, kecap di lumbung pangan Komite Penggerak Nawacita (KPN), untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak Covid-19. (Foto: KPN)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Eriko Sotarduga meminta pemerintah agar tidak begitu saja mengabaikan kebutuhan pangan masyarakat. Ia mengingatkan adanya ancaman pangan yang bisa terjadi di seluruh dunia, saat dihadapkan dengan kondisi dan situasi Covid-19.

“Terus terang saya khawatir akan ancaman ini, jika tidak serius kerjaan, kita bisa tidak tuntas mengakhiri pandemi ini. Oleh karenanya, saya terus mengingatkan pemerintah untuk segera menegakkan kedaulatan pangan.” kata Eriko dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 12 Mei 2020.

Saat ini beberapa harga komoditi telah mengalami penurunan.

Baca Juga: Covid-19, Jokowi Tak Ingin Rakyat Kesulitan Pangan 

Pimpinan DPP PDI Perjuangan ini menuturkan adanya sektor yang paling penting saat ini yaitu sektor konsumsi.  Menurut Eriko, saat ini beberapa harga komoditi telah mengalami penurunan.

“Jangan sampai rantai distribusi ini terganggu cukup parah sehingga merugikan masyarakat. Bagaimana jika sudah tidak ada yang mau memproduksi lagi ? tentu kita tidak berharap demikian, karena hal itu dapat menyebabkan inflasi ” ucap Eriko.

Diketahui berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), saat ini penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras -0,08 persen, bawang putih -0,04 persen, cabai merah -0,03 persen, dan cabai rawit -0,03 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga HartartoMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditanya wartawan, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. (Foto: Popy|Tagar).

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan perkembangan 11 komoditas pangan, baik secara keseluruhan, cadangan, maupun setok relatif terjaga. Menurutnya hal tersebut terus dipantau pemerintah di tengah pandemi Covid-19 agar masyarakat tak kekurangan bahan pangan.

Airlangga mengatakan, 11 jenis komoditas ini meliputi beras hingga gula pasir. ”Jadi kalau kita lihat per komoditi beras medium dengan harga terakhir masih Rp 11.750, beras premium masih Rp 12.700, gula pasir Rp 18.500, tapi ada yang mulai turun ke Rp 17.000,” katanya usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo melalui video conference di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.

Airlangga menyatakan harapannya, dengan stok Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan semakin banyak masuk ke pasar. Peralihan dari sektor-sektor untuk masuk ke pasar, maka harga akan terus turun.

Simak PulaGebrakan Jokowi Atasi Krisis Pangan Masa Pandemi

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjelaskan, beberapa harga pangan yang kini dibanderol di pasaran. ”Daging sapi Rp 117.900, cabai rawit Rp 34.700, cabai merah Rp 30.600, bawang merah Rp 48.000, kemudian bawang putih Rp 38.700, minyak curah Rp 12.200 dan komoditas-komoditas seperti minyak goreng kemasan, ayam daging, dan telur ras relatif masih sama,” tuturnya. []

Berita terkait
Menko Airlangga Umumkan Harga Asli Pangan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan setok bahan pahan beserta harga yang ada di pasaran.
Mentan Syahrul Pastikan 11 Komoditi Pangan Stabil
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, memastikan neraca 11 komoditi pangan sampai dengan bulan Juni 2020 akan stabil.
Covid-19, Jokowi Tak Ingin Rakyat Kesulitan Pangan
Presiden Joko Widodo memberikan tiga arahan guna mengantisipasi dampak kekeringan terhadap stok bahan pokok.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura