Jokowi Penentu Andika Perkasa Ganti Hadi Tjahjanto

Jokowi menurut pengamat intelijen Muradi Clark, memiliki hak prerogatif memilih Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto.
Ksad andika satria (kiri) bersama presiden jokowi (kanan). Pelantikan Pengalima TNI merupakan hak prerogatif presiden (foto: humas sekretaris kabinet)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurut pengamat Pertahanan dan Intelijen Muradi Clark, memiliki hak prerogatif untuk memilih jabatan Kepala staf Angkatan Darat (Kasad) Andika Perkasa untuk menggantikan Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI.

Namun, hal itu terjadi jika pertahanan negara sedang terancam. Dia mengatakan, kans Andika Perkasa mendapat posisi panglima TNI tergantung kebutuhan negara saat ini.

Kalau saya berharap normal saja shifting atau bergantian. Maka yang berpeluang besar adalah dari TNI Angkatan Laut. Kalau tahun depan atau akhir tahun ini Pak Hadi ganti, maka yang menjabat panglima nanti maksimal sampai 2022.

"Kalau normatif maka setelah Pak Hadi ini kemungkinan besar penggantinya adalah dari Angkatan Laut, itu kalau kita mengacu pada UU 34 2004 tentang TNI, yang menjabat bergantian. Tetapi kalau presiden menganggap perlu penguatan di level Mabes TNI, maka dia (Jokowi) perlu mengangkat yang berasal dari TNI AD," katanya dihubungi Tagar, Jumat, 19 Juni 2020.

Baca juga: Peran Hendropriyono Jadikan Andika Perkasa Panglima

Muradi menegaskan, jika mengacu pada UU Nomor 34 Tahun 2004, posisi Andika saat ini tidak memungkinkan menjadi orang nomor 1 lingkaran Tentara Nasional Indonesia.

"Tapi dari hari ini, katakanlah sampai 2023 tidak ada gejolak yang luar biasa kecuali Covid-19. Saya kira peluang pak Andika kemudian harusnya dia tidak dalam posisi panglima. Kalaupun mungkin ada di posisi itu, dia hanya berada posisi wakil panglima mendampingi panglima yang nantinya kemungkinan besar dari TNI Angkatan Laut," ujarnya.

"Itu kalau normal (pengangkatan panglima). Kalau tidak normal tergantung pada presiden dia maunya seperti apa. Kalau presiden merasa ke depan ada gangguan, dia butuh konsolidasi yang lebih strategis, kemudian akan diangkat dari TNI AD," tambahnya.

Dia berpandangan, dalam situasi saat ini seharusnya pemilihan orang nomor satu di TNI harus dilakukan secara berganti. Lantas, posisi yang dapat mengisi itu ada dari Angkatan Laut.

"Kalau saya berharap normal saja shifting atau bergantian. Maka yang berpeluang besar adalah dari TNI Angkatan Laut. Kalau tahun depan atau akhir tahun ini pak Hadi ganti, maka yang menjabat panglima nanti maksimal sampai 2022," kata dia.

Baca juga: Jokowi dan 3 Sosok Berpeluang Ganti Hadi Tjahjanto

Selanjutnya, pada periode berikutnya seorang panglima kemudian akan dipilih dari Angkatan Darat, melihat pemilu akan berlangsung pada 2024.

"Setelah akhir 2022 sampai kesana itu harusnya di jabat teman-teman dari TNI AD, supaya konsolidasi politiknya di pemilu 2024 efektif. Itu kita bicara normal," ucapnya.

Dia berpendapat, sebaiknya sosok panglima dari Angkatan Darat harus dipilih akhir 2022 mendatang. Pasalnya, negara akan melaksanakan pesta demokrasi dan disaat itu pula kekuatan dari TNI AD dibutuhkan.

"Kalau saya sebagai pengamat berharap pengangkatannya normal-normal saja. TNI AD bisa memimpin setidaknya 2022 akhir karena dia harus menghantarkan Indonesia menyelesaikan pesta demokrasi yang lebih efektif di 2024," kata Muradi.

Muradi mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan menetapkan panglima dari TNI AD memimpin pada akhir 2022.

"Kenapa? Karena ini akan menentukan tiga hal, yang pertama menentukan transfer pemerintahan dari pak Jokowi ke pemerintahan yang baru. Kedua memastikan Indonesia bisa melakukan pergantian pemerintahan yang damai. Terakhir yang paling penting untuk menegaskan bahwa posisi TNI menjadi garda terdepan untuk konsolidasi NKRI. Tidak ada isu lain, contohnya seperti aksi 212 kemarin," ucap Muradi.

Sementara, Analisis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai akan ada peran Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono dalam memuluskan langkah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa jadi calon suksesor Panglima TNI.

Seperti diketahui, Hendropriyono merupakan mertua Andika Perkasa. Hendropriyono dikenal memiliki kedekatan emosional dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka, hal itu Kasad memiliki kans yang kuat menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

"Lebih berkurang begitu. Peluang itu tetap ada. Karena bagaimana pun Kasad (Andika Perkasa) punya kans menjadi panglima TNI. Apalagi kita tahu bagaimana kedekatan dan chemistry antara Hendropriyono sangat dekat dengan Jokowi," katanya dihubungi Tagar, 19 Juni 2020. []

Berita terkait
Profil Andika Perkasa, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa santer disebut-sebut bakal menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ini profilnya.
4 Kriteria Panglima TNI Suksesor Hadi Tjahjanto
Terdapat setidaknya empat (4) kriteria untuk calon Panglima TNI yang baru suksesor Marsekal Hadi Tjahjanto, menurut Boni Hargens.
Jokowi dan 3 Sosok Berpeluang Ganti Hadi Tjahjanto
Presiden Jokowi sempat olahraga bersama tiga kepala staf angkatan, yakni Andika Perkasa, Fadjar Prasetyo, dan Yudo Margono suksesor Hadi Tjahjanto.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.