Jokowi dan 3 Sosok Berpeluang Ganti Hadi Tjahjanto

Presiden Jokowi sempat olahraga bersama tiga kepala staf angkatan, yakni Andika Perkasa, Fadjar Prasetyo, dan Yudo Margono suksesor Hadi Tjahjanto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama tiga kepala staf yang berpeluang menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (foto: Twitter/@jokowi).

Bekasi - Presiden Joko Widodo sempat berolahraga di Istana Bogor, Jawa Barat, bersama tiga kepala staf angkatan, yakni Kasad Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, pada Minggu, 14 Juni 2020. Pertemuan itu menimbulkan spekulasi siapa yang layak untuk menjabat sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Menanggapi hal tersebut Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Kertopati menyebutkan tiga kepala staf angkatan memiliki peluang yang sama untuk menjabat sebagai Panglima TNI suksesor Hadi Tjahjanto. 

Presiden (Jokowi) yang menentukan siapa yang akan menjabat.

Susaningtyas menjelaskan berdasarkan Pasal 13 ayat 4 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, memang mengamanatkan Panglima TNI dapat dijabat oleh perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. 

Baca juga: Dua Sosok Berpeluang Ganti Panglima Hadi Tjahjanto

"Artinya kasad, kasal, dan kasau, memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI. Meski harus bergantian, namun pada kenyataannya Presiden (Jokowi) yang menentukan siapa yang akan menjabat. Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapa pun," ujar wanita yang biasa disapa Nuning ini di Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020.

Meski demikian, dia menerangkan terdapat tiga hal penting yang patut pertimbangkan. Pertama, usia dan prestasi kerja. "Sangat penting untuk menentukan proyeksi masa jabatan Panglima TNI minimal dua tahun ke depan untuk menjaga proses regenerasi," ujarnya. 

Nuning menuturkan, jika hal ini tidak diperhatikan, maka pengalaman menunjukkan beberapa perwira yang cemerlang tidak sempat menjabat lantaran terhalang seniornya yang belum pensiun. 

Baca juga: Hadi Tjahjanto Berhasil Jadi Panglima TNI Era Jokowi?

Dia tidak memungkiri jika didasari ukuran prestasi kerja yang memang belum standar, maka menyebabkan banyak spekulasi hanya berdasarkan rekam jejak pengalaman dinas.

"Padahal untuk jabatan sestrategis Panglima TNI tidak harus menunggu usia pensiun. Apalagi jika dipertimbangkan prestasi kerja selama dinas," katanya. 

Kedua, menurut dia perlu dipertimbangkan juga kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sehingga, dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal. 

Ketiga, pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional. "Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Penting sekali jika panglima TNI disegani dunia internasional," kata Susaningtyas Kertopati. []

Berita terkait
Rapim TNI-Polri, Hadi Tjahjanto Nyanyi Scorpions
Rapat pimpinan (rapim) 2020 TNI-Polri diwarnai nyanyian lagu milik Scorpions oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Jokowi soal Wakil Panglima TNI Usulan Hadi Tjahjanto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini belum memutuskan Wakil Panglima TNI yang seharusnya diusulkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Raih Gelar Doktor
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Manajemen SDM dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.