Jokowi Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Saat Ramadan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan pangan masyarakat tercukupi jelang bulan suci Ramadan dan saat ada wabah corona.
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2020 (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan pangan masyarakat tercukupi jelang bulan suci Ramadan. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), pemerintah mengutamakan ketersediaan pangan, terutama beras sebagai makanan utama.

"Oleh sebab itu, saya ingin menekankan, yang pertama pastikan ketersediaan bahan pokok. Hitung yang betul berapa produksi beras kita, kemudian perkiraan produksi beras pada saat masuk musim kemarau," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 21 April 2020.

Jokowi: Kita harus betul-betul menjaga agar harga kebutuhan pokok harus betul-betul terjangkau oleh rakyat.

Jokowi menekankan agar jajarannya bisa melihat kesiapan dan ketersediaan pangan mulai dari petani. Dia tak ingin, ke depan ada setok yang sulit dicari, padahal ditanam sendiri oleh petani.

Baca juga: DPR Sarankan BUMN Produksi Pangan, Jangan Impor

"Rantai pasokan, supply chain, agar sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat. Pastikan dalam supply chain petani mendapatkan perlindungan yang baik, praktik-praktik yang sehat dengan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik," ucap Jokowi.

Untuk itu, dia ingin dalam hal ini berbagai pihak terkait terus berkoordinasi dan bekerjasama. Mantan Wali Kota Solo itu meminta pihak kepolisian terus mengawasi hal itu, untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan yang nantinya bisa merugikan masyarakat.

"Kemudian satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan setok pangan. Kita harus betul-betul menjaga agar harga kebutuhan pokok harus betul-betul terjangkau oleh rakyat, jangan sampai ada kenaikan," ucap Jokowi. 

Baca juga: Hadapi PSBB, Stok Pangan Pemkab Pessel Hanya 5 Ton

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengingatkan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, pergudangan, dan logistik, agar mengantisipasi krisis pangan selama pandemi virus corona atau Covid-19, dengan memproduksi sendiri bahan pangan, tidak bisa melulu impor.

Melihat kondisi saat ini, politisi Partai NasDem itu meminta pemerintah membuat simulasi kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya selama ada wabah corona di Indonesia.

“Kalaupun kita ingin impor pada kondisi krisis seperti saat ini, mungkin saja tidak bisa, karena barangnya tidak ada," kata Martin dalam rapat virtual bersama BUMN Pangan, Senin, 20 April 2020.

Dia mengingatkan, dalam menghadapi masa-masa sulit ini tidak boleh ada kesalahan dalam hal pengambilan kebijakan di tiga sektor penting, yakni kesehatan, pangan dan energi. []

Berita terkait
Warga Berdesakan di Acara Lumbung Pangan Jatim
Ratusan warga Surabaya mengantre sejak pukul 08.00 Wib harus berdesak-desakan di acara Lumbung Pangan Jawa Timur di JI Expo.
PT KAI Siap Angkut Bahan Pangan Selama PSBB
60 Stasion Kereta Api di Pulau Jawa siap layani pengiriman barang dengan harga terjangkau selama PSBB berlangsung di berbagai wilayah Indonesia.
Ada Lumbung Pangan di Jatim Expo, Bisa Pesan Online
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan lumbung pangan di Jatim Ekspo sebagai pengganti operasi pasar.