Jokowi Berikan Subsidi Bunga Kredit Sektor Riil

Presiden Joko Widodo akan memberikan subsidi bunga kredit untuk sektor riil akibat imbas pandemi virus corona Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditanya wartawan, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. (Foto: Popy|Tagar).

Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah  akan memberikan subsidi bunga kredit untuk sektor riil. Hal itu mengingat sektor riil yang paling parah terkena imbas pandemi virus corona Covid-19. 

“Yang terparah tentu sektor pariwisata dan restoran  yang rata-rata sudah kena field year on year-nya 70 persen, sedangkan sektor lain rata-rata 22 persen," ucap Airlangga usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, melalui video conference, di Jakarta, Rabu, 29 April 2020.

Pemerintah memberikan tambahan untuk potensi ekspansi penyaluran kredit seperti di KUR kepada  tiga  juta nasabah baru

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 150 T Atasi Kredit Macet UMKM 

Menurutnya memang masih ada sektor riil yang bertumbuh positif. Yakni, industri karet kulit, makanan pokok, farmasi, kesehatan, dan minyak nabati.

Itu untuk kredit usaha rakyat dan juga untuk kredit-kredit yang Rp 10 juta  sampai 500 juta. Sedangkan Rp 500 juta ke atas sampai Rp 10 miliar itu bertahap tiga bulan pertama tiga persen, tiga  bulan kedua dua persen.

Ia menambahkan, krisis saat ini mulai terkena pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Atas saran presiden, pemerintah melakukan subsidi bunga kredit yang besarnya untuk tiga bulan pertama adalah enam persen. Lalu, tiga bulan kedua adalah tiga persen.

masker umkm Kulon ProgoKaryawati di oulet milik Widya sedang mengerjakan pembuatan masker kain (Foto: Tagar/Harun Susanto)

“Itu untuk kredit usaha rakyat dan juga untuk kredit-kredit yang Rp 10 juta  sampai 500 juta. Sedangkan Rp 500 juta ke atas sampai Rp 10 miliar itu bertahap tiga bulan pertama tiga persen, tiga  bulan kedua dua persen,” ucap Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, untuk kredit di bawah 10 juta, nantinya diberikan kepada nasabah UMi, Mekaar, Pegadaian. Untuk yang lain akan diberikan sebesar enam persen untuk enam  bulan yang angka jumlah debiturnya sebanyak 60 juta.

“Namun pemerintah juga menyiapkan untuk mereka yang belum tercatat sebagai nasabah di sistem keuangan perbankan maupun mikro kesempatan untuk aktif mendaftar, yaitu di LPDB, kemudian di lembaga seperti UMi, PMN, Mekaar,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan bahwa pemerintah memberikan tambahan untuk potensi ekspansi penyaluran kredit seperti di KUR kepada  tiga  juta nasabah baru, kemudian UMi sekitar Rp 550 juta. Sementara  terkait dengan program kredit modal kerja, akan dihitung dari keseluruhan kredit.

“Kita melihat bahwa dari jumlah nasabah tersebut tidak semuanya  membutuhkan modal kerja. Namun,  kami sedang menghitung juga apabila 60 persen kemudian yang dibutuhkan, pemerintah akan menyiapkan secara bertahap,” tutur mantan Menteri Perindustrian tersebut.

Simak Pula: Ini Cara Perbankan Terhindar Kredit Macet Covid-19 

Airlangga menjelaskan, pemerintah akan melibatkan Jamkrindo dan Askrindo sebagai penjaminan kredit modal kerja. Terkait program pemulihan ekonomi nasional, pemerintah masih memfinalisasi peraturan pemerintah sebagai turunan daripada Perpu 1 Tahun2020 Pasal 11.

“Bapak Presiden Jokowi mengharapkan bahwa program ini RPT segera diselesaikan karena ini menjadi operasionalisasi darikebijakan di sektor jaring pengaman ekonomi,” kata Airlangga.[]

Berita terkait
Dampak Covid-19, Jokowi: UMKM Dapat Stimulus Ekonomi
Presiden Jokowi segera menyiapkan program stimulus ekonomi dan perlindungan sosial untuk pelaku UMKM yang terdampak virus corona Covid-19.
Jokowi Antisipasi Efek Corona ke Ekonomi Indonesia
Presiden Jokowi melakukan antisipasi dampak virus corona terhadap perlambatan ekonomi Indonesia.
Jokowi Ingin Ciptakan Resiliensi Penguatan Ekonomi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ingin mendorong adanya penguatan kerja sama untuk menciptakan resiliensi di tengah pandemi virus corona (Covid-19)
0
Untuk Pertama Kali Korea Selatan Ikut KTT NATO
Korea Selatan diundang sebagai negara mitra untuk menghadiri pertemuan puncak aliansi militer yang terdiri dari 30 negara itu