Jokowi Antisipasi Efek Corona ke Ekonomi Indonesia

Presiden Jokowi melakukan antisipasi dampak virus corona terhadap perlambatan ekonomi Indonesia.
Presiden Jokowi meninjau perkembangan penataan kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 20 Januari 2020. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua menteri Kabinet Indonesia Maju memperhitungkan dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, virus berbahaya ini sudah menjadi permasalahan dunia. 

"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi dan di sektor pariwisata," kata Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) membahas 'Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona' di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 4 Februari 2020.

Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita.

Jokowi mengatakan hal tersebut karena dalam sektor perdagangan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi salah satu negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia

Tak hanya itu, kata Jokowi, RRT juga sebagai negara asal impor terbesar bagi Indonesia.

"Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita," ucap Jokowi .

Dia menilai ada peluang untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari RRT. 

"Saya juga melihat hal ini memberikan momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok," ujar dia. 

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan membuat hotline dari 9 kementerian sebagai salah satu upaya antisipasi virus corona. 

"Terkait informasi baik di Kementerian Perhubungan, Kemenaker, BPOM, Kementerian Kesehatan, terutama Bea Cukai terkait dengan kebijakan per rabu nanti penerbangan Indonesia-China sementara dihentikan," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 4 Februari 2020. []

Baca juga:

Berita terkait
Dikira Corona Ternyata Pasien Tegal Radang Paru-paru
Pasien yang diisolasi di RSUD Kardinah Tegal negatif terinveksi virus corona. Ia ternyata mengidap radang paru-paru.
Jokowi Enggan Tergagap-gagap Hadapi Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus corona di Indonesia.
Ini Alasan Warga Natuna Tolak Karantika Virus Corona
Warga Natuna menyatakan keprihatinannya dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna tempat karantina WNI yang baru datang dari Wuhan.