Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Mancis Diotopsi

Seluruh korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan untuk dilakukan otopsi luar dan dalam.
Keluarga korban kebakaran pabrik mancis ketika memberikan data dan sampel DNA di Posko Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Kebakaran dahsyat terjadi di pabrik mancis gas, di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat 21 Juni 2019 siang.

Sebanyak tiga puluh korban diketahui meninggal dunia, lima diantaranya anak anak. Seluruh korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan untuk dilakukan otopsi luar dan dalam.

Selain itu, pihak rumah sakit milik Polda Sumut ini juga membuat posko ante mortem untuk mendata keluarga korban. Mengambil sampel DNA dari anak, ayah serta ibu korban yang meninggal dunia akibat dari kebakaran pabrik mancis yang sudah beraktivitas berkisar tujuh tahunan.

Pendataan dan pengambilan sampel turut dibenarkan oleh Kasubbid Dokkes Rumah Sakit Bhayangkara, Medan AKBP drg Johari Ginting kepada awak media.

"Mengumpulkan data ante mortem ini untuk keluarga korban, disini diambil data dan sampel DNA, mengingat kondisi jenazah mengalami luka bakar yang cukup serius," ujar AKBP drg Johari.

Kemudian, Johari menambahkan akan mencocokkan data, sampel DNA yang diberikan terhadap korban yang meninggal.

"Nantinya DNA yang diambil akan dicocokkan dengan jenazah, sampel keluarga korban bisa anaknya atau orang tuanya (ibu dan ayah). Otopsi terhadap jenazah sudah mulai dilakukan," sambungnya.

Nantinya, jika pihak keluarga sudah selesai memberikan keterangan, hasil otopsi akan disampaikan kepada keluarga masing masing.

"Bagi keluarga korban yang belum memberikan keterangan atau sampel DNA, diharapkan segera, sampai saat ini masih dua puluh tiga yang sudah memberikan data atau sampel, mungkin yang lainnya besok akan datang," terangnya.

Sebagaiman diketahui, korban dari kebakaran pabrik mancis kebanyakan warga Dusun II, ada berkisar 11 orang. Atas adanya hal itu, kepala dusun ikut membantu keluarga korban.

"Kebanyakan korban warga saya, jadi saya inisiatif mendampingi keluarga korban agar dapat membantu mengidentifikasi. Kepada yang sudah memberikan data kepada pihak rumah sakit akan saya bantu, kepada yang belum memberikan identifikasi atau data, saya juga akan bantu. Mungkin ada yang belum memberikan data karena rumah mereka jauh dari sini (rumah sakit)," ungkap Paijo, Kepala Dusun II, Desa Sambirejo.[]

Berita sebelumnya:

Berita terkait