Jemaah Salat Jumat di Kudus Jalani Rapid Test Covid

Deteksi dini penyebaran Covid-19 dilakukan terhadap warga di Pasar Kliwon dan jemaah Masjid Menara Kudus. Mereka menjalani rapid test.
Sejumlah jemaah salat Jumat di Masjid Menara Kudus menjalani rapid test untuk mendeteksi penyebaran Covid-19. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Puluhan warga Kabupaten Kudus menjalani rapid diagnostic test (RDT) di Masjid Menara Kudus, Jumat, 8 Mei 2020. Pengambilan sampel darah sebagai langkah deteksi dini penularan Covid-19 itu dilakukan usai ibadah salat Jumat.

Sekitar pukul 12.00 WIB, sejumlah tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus terlihat mempersiapkan sejumlah peralatan RDT. Bertempat di serambi Masjid Menara Kudus sebelah selatan, mereka bersiap menunggu jemaah selesai menjalankan salat Jumat.

Tak berselang lama, puluhan jemaah keluar dari tempat ibadah usai salat. Dengan suka rela, mereka menghampiri petugas untuk melakukan RDT gratis ini.

Hasil reaktif, belum pasti positif Covid-19.

Salah satu jemaah bernama Ahmad Feri, 35 tahun, nampak antusias mengikuti metode rapid test atau tes cepat itu. Dengan wajah semangat dia mengisi data diri di formulir registrasi dan kemudian menunggu giliran dites. 

"Saya ingin memastikan apakah saya terpapar corona atau tidak," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto mengatakan kegiatan RDT massal ini merupakan progam pihaknya dalam deteksi dini sekaligus memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus.

Kegiatan tersebut menyasar sejumlah titik keramaian di Kudus. Tujuannya untuk sampling penyebaran Covid-19 di wilayahnya. "Ini baru sampling. Nanti kami evaluasi lagi pelaksanaannya," kata Joko.

Selain di Masjid Menara Kudus, titik lain yang jadi pengambilan sampel tes cepat adalah Pasar Kliwon. Masing-masing titik, petugas kesehatan menarget 50 warga. 

Joko mengaku belum bisa memastikan apakah rapid test massal ini akan dilakukan secara kontinu atau tidak. Karena kegiatan rapid test diprioritaskan untuk warga yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.

"Nanti lihat ketersediaan alatnya. Kalau banyak tidak menutup kemungkinan akan berlanjut," ujar dia. 

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban menambahkan hasil penyaringan Covid-19 di Pasar Kliwon ditemukan enam warga reaktif Covid-19. "Di Menara ini masih proses rekap," ucap dia. 

Enam orang dengan hasil reaktif ini, diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Sembari menunggu jadwal pengambilan sampel lendir tenggorok.

"Hasil reaktif, belum pasti positif Covid-19. Penegakkan diagnosa tetap dengan polymerase chain reaction (PCR) atau swab. Jadi bagi yang reaktif rapid test jangan berkecil hati dan panik," tutur dia.

Terkait ketersediaan alat rapid test, Nasiban mengaku jumlahnya masih cukup banyak. Masih ada sekitar 2.000 rapid test stik yang dimiliki pihaknya saat ini. []

 Baca juga: 

Berita terkait
16 Tenaga Medis Kudus Positif Corona, Ini Kondisinya
Kondisi baik ditunjukkan 16 tenaga medis di Kudus yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona.
3 Positif Covid-19 di Kudus Diduga Transmisi Lokal
Tiga kasus baru positif Covid-19 di Kudus tidak ada riwayat perjalanan dari zona merah.
Nasib Guru Honorer di Kudus di Tengah Covid-19
Sejumlah guru honorer di Kudus mengeluhkan tidak masuk dalam penerima bantuan dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah.