16 Tenaga Medis Kudus Positif Corona, Ini Kondisinya

Kondisi baik ditunjukkan 16 tenaga medis di Kudus yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona.
Direktur RS Mardirahayu dr Pujianto. Sejumlah tenaga medis di rumah sakit tersebut terkonfirmasi positif virus corona. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Sebanyak 16 tenaga medis di Kudus terkonfirmasi positif terpapar virus corona. Mereka kini menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. 

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi mengatakan belasan tenaga kesehatan tersebut bertugas di RS Mardirahayu. 

"Mereka saat ini dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan adanya gejala mirip Covid-19," katanya, Rabu, 6 Mei 2020.

Andini merinci, tiga tenaga kesehatan positif Covid-19 terkonfirmasi pada Sabtu, 2 Mei 2020. Kemudian, pada Minggu, 3 Mei 2020 ada tambahan 10 petugas medis yang bernasib sama. Dan pada Rabu, 6 Mei 2020, ada tambahan dari tiga tenaga kesehatan yang juga terkonfirmasi positif.

Mereka saat ini dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan adanya gejala mirip Covid-19. 

Tracking contact terhadap kontak erat 16 tenaga medis ini terus dilakukan guna menelusuri sumber penularan virus asal Wuhan, China ini. Total ada 736 kontak erat yang telah menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) sejak Minggu, 3 Mei 2020 hingga Selasa, 5 Mei 2020.

"Hasil tracking belum bisa kami share. Kami masih menunggu hasil swab PCR-nya," ujar dia.

Penelusuran kontak tehadap pasien positif baru juga terus dilakukan pihaknya. Termasuk melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dari kabupaten lain.

Terpisah, Direktur RS Mardirahayu Kudus dr Pujianto mengatakan tenaga kesehatan rumah sakitnya tidak memiliki perjalanan dari luar kota. Pihaknya menduga mereka terpapar dari transmisi lokal.

"Soal itu, sedang kami diskusikan dengan DKK Kudus. Sebab beberapa pasien positif Covid-19 di Kudus menyangkal memiliki riwayat bepergian atau bertemu dengan orang dari luar kota," tuturnya didampingi juru bicara Mardirahayu, dr. Yuliana Wara 

Terkai standar keamanan bagi tenaga kesehatan lain maupun pasien di rumah sakitnya, Pujianto menegaskan rumah sakitnya telah menerapkan standar yang ditetapkan Kementrian Kesehatan. Bahkan sejumlah ruang di rumah sakitnya, menerapkan keamanan lebih dari ketentuan yang ada.

"Standar keamanan kam masih sama. Cuma kegiatan screening kami tingkatkan, sebagai bentuk kewaspadaan," kata dia.

Langkah tersebut bagian upaya dari pihaknya agar kasus serupa terulang. Juga dilakukan rapid test kepada tenaga kesehatan lain maupun pasien yang dicurigai mengarah ke Covid-19.

Bahkan pihaknya membuka layanan RDT bagi masyarakat, sebagai langkah deteksi dini penyebaran Covid-19 di Kudus. Pemeriksaan RDT dengan mesin imunolserologi ini, dinilainya memiliki sensitifitas lebih tinggi dari pada RDT stik yang biasa digunakan. Sehingga akurasi hasilnya bisa lebih baik.

"Buat masyarakat yang ingin memastikan apakah terpapar Covid-19 atau tidak, bisa daftar layanan RDT," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Nasib Guru Honorer di Kudus di Tengah Covid-19
Sejumlah guru honorer di Kudus mengeluhkan tidak masuk dalam penerima bantuan dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah.
Ragam Pelanggaran 7 ASN Kudus Hingga Kena Sanksi
Tujuh ASN di Kudus kena sanksi di tengah pandemi Covid-19. Mulai pembebasan jabatan, pemberhentian hingga penurunan pangkat.
21 Kasus Positif Covid-19, 5 Pasien Sembuh di Kudus
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kudus meminta warga terus waspada dan menjalankan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
0
Begini Cara Daftar BBM Subsidi Melalui MyPertamina
Pengguna BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Biosolar diwajibkan gunakan aplikasi MyPertamina mulai tanggal 1 Juli 2022 mendatang.