Nasib Guru Honorer di Kudus di Tengah Covid-19

Sejumlah guru honorer di Kudus mengeluhkan tidak masuk dalam penerima bantuan dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah.
Guru honorer di Kudus yang jarang tersentuh bantuan pemerintah akibat Covid-19. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Di tengah pendemi Covid-19 dan pergolakan ekomoni, tugas mencerdaskan anak bangsa terus diemban oleh guru honorer di Kabupaten Kudus. Namun disayangkan, nasib mereka rupanya kurang mendapat perhatian Pemerintah.

Koordinator Forum Kesejahteraan Wiyata Bakti Kecamatan Jati Sandi Afif Prayoga mengatakan sampai saat ini dirinya dan rekan-rekannya belum menerima bantuan sosial Covid-19 dari pemerintah. Padahal, guru honorer merupakan satu profesi terdampak pandemi Covid-19.

Saat ini kami memang mengandalkan honor dari mengajar di sekolah.

"Belum ada. Kami tidak ter-cover dalam bantuan sosial dikucurkan pemerintah. Mungkin karena guru dipandang sebagai profesi dengan penghasilan di atas rata-rata. Makanya kami tidak masuk daftar penerima bantuan sosial Covid-19," ujarnya pada Tagar di SD 1 Loram Wetan, Kecamatan Jati, Rabu, 6 Mei 2020.

Guru Olahraga SD 1 Getaspejaten itu menuturkan guru honorer turut mengalami paceklik ekonomi di tengah pandemi. Alasannya, layanan les privat menjadi tambahan rezeki bagi mereka, kini harus berhenti. Guna mentaati aturan pemerintah untuk tidak menciptakan kerumunan massa.

Padahal, kata Akhmad Nasihuddin, guru honorer SD 1 Loram Wetan, selama ini layanan les privat menjadi andalan dia dan rekan-rekannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seperti diketahui, honor mereka terima dari mengajar di sekolah tidak banyak. Yakni kisaran Rp 200-500 ribu perbulannya.

"Saat ini kami memang mengandalkan honor dari mengajar di sekolah," katanya dengan wajah sendu.

Bagi guru honorer masuk dalam progam Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) Pemerintah Kabupaten Kudus. Mereka bisa bernafas lebih lega karena mendapat suntikan bantuan tunai Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta perbulan diberikan sesuai dengan kinerja mereka.

"Untuk guru belum ter-cover TKGS ya memang menggantungkan honor dari sekolah," tutur dia.

Bertempat di SD 1 Loram Wetan, sebanyak 190 guru honorer di Kecamatan Jati menerima bantuan sosial Covid-19 dari PT Pura Group, Rabu, 6 Mei 2020. Bantuan ini diberikan secara simbolis oleh jajaran Menejemen PT Pura Group pada sejumlah guru honorer.

Bantuan berisikan, beras, gula, teh, mie instan dan minyak itu disambut antusias oleh para guru honorer. Dengan wajah berbinar dan ucapan terima kasih mereka menerima bentuan tersebut.

Terpisah, Iwan Wijaya Manager Gemeral Affair PT Pura Group didampingi Humas, Noor Faiz mengatakan hari ini pihaknya menyalurkan 1.100 bantuan sosial di Kecamatan Jati dan Kaliwungu. Adapun sasarannya cukup beragam, tidak hanya guru honorer saja, tetapi juga masyarakat terdampak Covid-19.

Terkait bantuan sosial bagi guru honorer, Iwan menuturkan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap nasib para guru swasta di Kudus. "Hari ini baru di Kecamatan Jati, Kecamatan lain nanti sambil lihat kondisi ada," kata dia.

Dalam serah terima bantuan sosial Covid-19, baik perwakilan PT Pura Group dan guru honorer mengenakan masker dan melakukan physical distancing sebagaimana imbuan pemerintah. []

Berita terkait
Ragam Pelanggaran 7 ASN Kudus Hingga Kena Sanksi
Tujuh ASN di Kudus kena sanksi di tengah pandemi Covid-19. Mulai pembebasan jabatan, pemberhentian hingga penurunan pangkat.
Lockdown ala Desa Kutuk Kudus Usai Warga Kena Corona
Satu warga positif virus corona, Desa Kutuk, Undaan, Kudus menerapkan kebijakan lockdown. Seperti apa kebijakan itu?
Lapak Berjarak Diterapkan di Pasar Bitingan Kudus
Pemkab Kudus mulai menerapkan physical distancing di Pasar Bitingan. Jarak lapak diatur sedemikian rupa agar pedagang tidak berdekatan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.