Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman memastikan ketersediaan bahan pokok di Banda Aceh mencukupi hingga akhir tahun 2020.
"Beras cukup stoknya hingga panen ke depan yang diperkirakan Februari atau Maret. Jadi masyarakat tidak perlu harus memborong dalam jumlah besar," kata Aminullah, Rabu, 2 Desember 2020.
Masyarakat sambungnya, perlu mendapatkan informasi terkait ketersediaan bahan pangan apalagi menjelang libur panjang akhir tahun sehingga masyarakat tidak panik yang kemudian melakukan aktifitas belanja dalam jumlah besar.
"Karena perilaku seperti menimbun barang akan berdampak pada kenaikan inflasi di Banda Aceh," katanya.
Selain stok mencukupi harga sejumlah komoditi juga normal di pasar sesuai dengan survey yang dilakukan Dinas Kop UMK dan Perdagangan Kota Banda Aceh.
Karena perilaku seperti menimbun barang akan berdampak pada kenaikan inflasi di Banda Aceh.
Selain itu, Aminullah yang melakukan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melahirkan sejumlah rekomendasi, di antaranya memastikan stabilitas pasokan pasca panen untuk komoditas bahan pokok penyumbang utama inflasi, yaitu beras, berbagai ikan, cabai, daging, bawang merah, baik pemenuhan dalam daerah maupun PAD.
Baca juga:
Kemudian mengaktifkan perdagangan antar kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan barang saat terjadi kelangkaan pasokan di Banda Aceh seperti komoditas ikan dari kabupaten lain saat aktivitas melaut nelayan Banda Aceh terkendala dengan cuaca karena dampak perubahan iklim serta pergesaran cuaca, komoditas perikanan mutlak membutuhkan Cold Storage.
"Ikan terutama ikan tongkol menjadi salah-satu komoditi penyumbang inflasi selain cabai merah," katanya.
Selain itu juga direkomendasikan peningkatkan kelancaran distribusi barang ke masyarakat melalui Toko Tani Indonesia di samping pasar konvensional.
"Dilakukan upaya pencegahan praktik penimbunan bahan kebutuhan pokok melalui kerja sama TPID dengan Satgas Bahan pokok," ujarnya. []