Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mewaspadai potensi kemacetan di masa libur Natal dan Tahun Baru pascatol Jakarta-Cikampek (Japek) II dibuka. Sebab sudah ada kenaikan arus kendaraan yang cukup signifikan ke arah Jawa Barat.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Hery Antasari menyebut ada kenaikan arus kendaraan hingga 40% dibanding sebelum ada pembukaan tol Japek II.
"Ada titik-titik yang perlu kami waspadai setelah dibukanya Japek II, seperti di pintu masuk dan keluar, karena kan baru tahun ini dilakukan. Itu terus kami analisa dampaknya," jelasnya usai apel gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Gedung Sate Bandung, Kamis, 19 Desember 2019.
Ada titik-titik yang perlu kami waspadai setelah dibukanya Japek II, seperti di pintu masuk dan keluar, karena kan baru tahun ini dilakukan.
Terkait hal tersebut, Hery menyatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, utamanya antisipasi kemacetan di sejumlah objek wisata atau area publik yang jadi pusat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Termasuk antisipasi kemacetan maupun pengamanan di area dalam kota Bandung.
"Hasil rakor Senin yang lalu, bersama kepolisian dan Badan Pengatur Jalan Tol, kami memetakan dan inventarisir situasi di lapangan agar bisa dilakukan langkah penananganan," jelas dia.
Ditambahkan, Dishub Jawa Barat belum bisa menjawab secara detil upaya antisipasi ketika terjadi peningkatan arus kendaraan hingga menyebabkan kemacetan di ruas tol Japek II menuju Jawa Barat.
Sebab persoalan teknis tersebut lebih ke tanggungjawab pengelola tol. Namun tentu Dishub tidak akan berpangku tangan, siap memberi saran maupun rekomendasi penanganan.
"Saya kira belum bisa menjawab teknis, karena ranahnya ada di pengelola tol dan di Korlantas jika macet di Japek II langkahnya seperti apa," ucap dia.
Ditambahkan, antisipasi kemacetan lain ada di lokasi pekerjaan infrastruktur nasional. Seperti proyek Cisundawu seksi satu, kemungkinan akan dihentikan sementara di libur Natal maupun Tahun Baru. Pasalnya proyek tersebut berada di kawasan rawan kemacetan.
"Kan itu di Cileunyi. Kalau tidak berhenti itu juga potensi untuk kami perhatikan. Tapi kemarin dari Kemenhub menyatakan bahwa proyek untuk dihentikan sementara, mudah-mudahan terlaksana di lapangan," tutur Hery. []
Baca juga:
Lihat lainnya: