Jasa Marga Semarang Pantau Truk di Jalur Tol

Jasa Marga Cabang Semarang menyebut terjadi pelanggaran muatan di jalan tol, khususnya yang melintasi ruas tol Kaligawe
Petugas Jasa Marga melihat beban muatan truk di komputer yang terhubung dengan alat pemantau di bawah jembatan tol Kaligawe. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang – Jasa Marga Cabang Semarang menyebut banyak terjadi pelanggaran muatan di jalan tol, khususnya yang melintasi ruas tol Kaligawe.

Sejak awal tahun hingga saat ini, sedikitnya 90 truk ditindak tegas lantaran memuat barang melebihi batas yang ditentukan.

"Bersama petugas gabungan dari TNI dan Polri juga Kemenhub serta petugas jembatan timbang kami lakukan penilangan," kata Manajer Trafik dan Maintenance Jasa Marga Cabang Semarang Ferza Gautama, Sabtu 25 Mei 2019.

Ferza mengungkapkan pihaknya punya alat modern yang bisa memantau beban muatan truk. Alat ini bernama Weight in Motion Technologi (Si-WIM).

Dilengkapi teknologi yang akurat untuk mengukur beban jembatan, perubahan suhu udara serta beban muatan yang dibawa oleh setiap truk. Si-WIM merupakan alat pengukur muatan truk yang diimpor dari Slovenia.

Baca juga: 4 Maskapai Ajukan Extra Flight ke Bandara Semarang

"Tahun ini baru pasang di bawah jembatan Tol Kaligawe. Karena jalur itu jadi akses dari pelabuhan ke selatan atau barat Semarang maupun dari arah sebaliknya menuju arah Kudus yang banyak muatan," jelas dia.

Tidak seperti peralatan yang ada di pos jembatan timbang, Si-WIM dipasang di bawah jembatan Kaligawe. Karena menyatu dengan badan jembatan, para sopir tidak mengira jika beban muatannya dipantau.

"Alat ini bisa dioperasikan 24 jam nonstop dan banyak truk yang terpantau overload hingga 40 persen," paparnya.

Tidak hanya beban muatan, ketinggian muatan atau dimensi truk juga diawasi. Pos pemeriksaan dimensi truk berlokasi tak jauh dari jembatan Kaligawe. Alhasil banyak dari sopir yang kena hukuman. Selain tilang, sopir yang melanggar wajib balik arah atau tidak boleh masuk jalan tol.

"Kami lakukan penindakan truk yang kelebihan muatan di atas 30 persen dari berat normal yang diperbolehkan. Kalau overload, akan kita putar balik, tidak boleh masuk tol. Pasti biayanya bertambah tapi itu biar jadi efek jera supaya muatannya dikurangi," jelas dia.

Dikatakan Ferza, alat Si-WIM merupakan prototipe yang sedang diujicoba di jalur tol kawasan pantai utara Semarang. Jika dinilai berhasil menekan pelanggaran overload muatan, nantinya diterapkan di semua tol yang ada di Indonesia.

Di masa jelang Lebaran ini, lanjut dia, pengawasan makin diperketat. Pasalnya banyak pelaku usaha transportasi akan memanfaatkan momen sebelum keluarnya larangan operasional dengan menambah muatan.

Baca juga: PTUN Semarang Tolak Gugatan Polisi Homoseks

Ditambahkan, pengawasan truk muatan berlebih ini tak hanya dilakukan di jalur Kaligawe. Di luar jalur tersebut, razia tetap dilakukan demi menekan angka kecelakaan.

Catatan Jasa Marga, hampir 65 persen kecelakaan lalu lintas di jalan tol dipicu tabrakan beruntun dari belakang. Ini terjadi karena truk berjalan lambat akibat kelebihan muatan.

Selain itu, juga dapat mengurangi kerusakan pada ruas jalan tol, termasuk jalan arteri dalam kota Semarang. Artinya umur jalan akan lebih lama. "Terpenting bisa berguna untuk meningkatkan keselamatan masyarakat," tukas dia.[]

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.