Jakarta - Keberadaan jalur darurat di sepanjang Tol Cipularang masih sangat minim. Demikian dikatakan Manajer Servis Lalu Lintas Jasa Marga wilayah Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Aryanto.
"Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu jalur darurat di jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B," katanya saat konferensi pers pengungkapan kasus kecelakaan beruntun Tol Cipularang, di Polres Purwakarta, seperti diwartakan dari Antara, Rabu, 4 September 2019.
Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu jalur darurat di jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B
Aryanto mengatakan kalau keberadaan jalur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang yang dibutuhkan lebih dari satu. Karena itu pihaknya sebagai pengelola berencana membangun lintasan darurat di pinggir jalan menurun arah Jakarta.
"Kami masih mengevaluasi titiknya di mana saja, karena turunannya panjang, kami akan minta pendapat pihak kepolisian," kata dia.
Lintasan darurat itu sendiri berfungsi untuk mengantisipasi kendaraan yang lepas kendali seperti rem blong saat melintasi jalan menurun.
Sebagai bentuk antisipasi, Aryanto mengaku pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan dan memasang spanduk imbauan pengguna jalan tol agar berhati-hati melewati lintasan menurun.
Hal tersebut dilakukan pascakecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) yang melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan terbakar akibat peristiwa itu.
Delapan orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka dalam kecelakaan tersebut. []