Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mendesak Kementerian Perhubungan melakukan audit geometrik Tol Cipulang.
Desakan ini menyusul terjadinya kecelakaan maut tabrakan beruntun di KM 91 tol tersebut. Kecelakaan Tol Cipularang melibatkan 20 kendaraan dengan korban delapan orang meninggal dunia, empat luka berat, dan 16 luka ringan.
Dia mengatakan sudah sering kali terjadi kecelakaan di Tol Cipularang dan banyak menelan korban jiwa.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra ini meminta untuk dilakukannya audit geometrik. Audit ini merupakan audit keselamatan infrastruktur jalan. Audit itu ditujukan kepada pihak Jasa Marga, karena menurut Fary audit ini merupakan ranah dari Jasa Marga.
Tapi kami minta dilakukan audit terkait geometriknya dan juga kelayakan jalan di ruas itu
"Tapi kami minta dilakukan audit terkait geometriknya dan juga kelayakan jalan di ruas itu. Yang diaudit jasa marga karena wilayah jasa marga," kata Fary di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan kejadian ini bukan hal sepele mengingat sudah banyak korban akibat kecelakaan kendaraan diruas sekitar Tol Cipularang.
"Kami sudah sampaikan ke Menteri (Menhub) bahwa kejadian kcelakaan sering berulang. Kita minta dilakukan audit sungguh-sungguh terutama terkait kelayakan jalan dan geometriknya. Karena itu kejadian berulang di km 90 sampai 110, itu ada apa?," tanya Fary.
Ia juga memberikan saran atau rekomendasi pemberian tanda jalan atau rambu-rambu disekitar Tol Cipularang terutama di ruas yang dianggap rawan terjadinya kecelakaan.
Hal serupa juga disampaikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang meminta kepolisian melakukan investigasi kejadian kecelakaan di Km 91 Tol Purwakarta- Bandung-Padalarang-Cileunyi (Purbaleunyi) segmen Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).
Saya meminta pihak berwajib untuk melakukan investigasi dan memaparkan penyebab kecelakaan
Bagi Bamsoet, sapaannya akrabnya, kejadian dititik yang sama hampir sering terjadi. Untuk itu, dia meminta agar polisi dapat mengetahui penyebab kecelakaan yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia dan luka-luka.
"Terkait dengan kecelakaan beruntun yang melibatkan 20 kendaraan yang terdiri dari kendaraan pribadi, truk dan bus, serta menyebabkan 28 orang menjadi korban dan 8 orang di antaranya meninggal dunia saya menyampaikan rasa bela sungkawa dan duka cita yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Saya meminta pihak berwajib untuk melakukan investigasi dan memaparkan penyebab kecelakaan," kata Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Kejadian kecelakaan di Tol Cipularang bukan kali pertama, Politikus Partai Golkar itu meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk evaluasi kelayakan jalan tol
"Evaluasi meliputi kondisi jalan, rambu, penerangan, dan fasilitas) apakah sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan memastikan evaluasi tersebut berjalan secara berkala yang diimbangi dengan adanya perbaikan pada jalan tol guna memberikan rasa nyaman dalam berkendara," jelasnya.
Tak hanya itu, Pimpinan DPR ini ingin Kementerian Perhubungan memperketat pengecekan tonase dan dimensi kendaraan truk dan kontainer untuk memastikan tidak ada kendaraan yang membawa muatan melebihi jumlah berat yang diizinkan (JBI).
"Untuk menghindari terjadinya kecelakaan mengingat banyak kasus kecelakaan terjadi akibat kendaraan yang kelebihan muatan," ucapnya.
Evaluasi juga harus mendalami apa saja faktor yang bisa berpeluang menjadi alasan kecelakaan. Hal lainnya yang berkaitan, Bamsoet menginginkan Kepolisian selaku pihak berwenang yang mengeluarkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk memperketat pemberikan SIM bagi masyarakat. []
