Majalengka - Hujan deras masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menyebabkan tanah longsor dan membuat sejumlah jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
Bencana tanah longsor pertama kali diketahui oleh Kepala Dusun Blok Muktirahayu RT 001 RW 008 Sumitra 32 tahun, dan anggota Tagana (Taruna Siaga Bencana), Hatma 50 tahun warga Blok Ciandeu RT 002, RW009, Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Majalengka AKP Kustadi menuturkan sudah mengetahui adanya peristiwa tanah longsor di Jalan Munjul-Ciandeu, Blok Muktirahayu RT 001 RW 008, Desa Sidamukti, Kabupaten Majalengka. Pihaknya langsung terjun ke lokasi.
"Tadi begitu mendapat informasi adanya kejadian tanah longsor ini, saya bersama anggota langsung menuju lokasi untuk mengecek,"kata Kustadi, Sabtu 25 Januari 2020 malam.
Menurut Kustadi, terjadinya tanah longsor di Jalan Munjul-Ciandeu diakibatkan dari bronjong penahan tanah yang sudah rapuh dan tidak kuat menopang kontur tanah yang terkena curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Majalengka beberapa hari terakhir.
Tadi begitu mendapat informasi adanya kejadian tanah longsor ini, saya bersama anggota langsung menuju lokasi untuk mengecek.
"Bronjong penahan tanah ini sudah rapih dan tidak kuat menahan tanah," jelas Kustadi.
Panjang longsoran tanah 20 meter dan kedalaman 12 meter, lebar 6 meter, serta ruas bahu jalan yang terkikis sekitar 2 meter.
Untuk sementara arus lalu lintas dari masih bisa dilewati oleh kendaran sepeda motor dan mobil, namun untuk kendaraan roda empat beban berat tidak diperbolehkan melintas.
"Tidak terdapat korban jiwa. Namun kerugian materi ditaksir sekitar Rp. 25.000.000,"ungkap dia. []