Buenos Aires – Dokter pribadi Diego Maradona pada hari Minggu, 29 November 2020, sedang diselidiki atas pembunuhan tidak disengaja empat hari setelah kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, yang menderita serangan jantung yang fatal. Hal ini disampaikan oleh jaksa di San Isidro dekat Buenos Aires.
Penyelidikan dipicu oleh kekhawatiran yang diajukan oleh tiga putri Maradona atas perawatan yang dia terima untuk kondisi jantungnya. Maradona meninggal karena serangan jantung pada tanggal 25 November 2020 dan dimakamkan pada 26 November 2020 di sebuah pemakaman di pinggiran Kota Buenos Aires.
Polisi menggerebek operasi dan rumah Leopoldo Luque untuk mencari kemungkinan bukti yang menunjukkan kelalaian, seperti yang tampak di gambar televisi.
Penyelidikan tersebut dipicu oleh kekhawatiran yang diajukan oleh tiga putri Maradona Dalma, Giannina dan Jana atas perawatan yang dia terima untuk kondisi jantungnya di rumahnya di Tigre, utara Buenos Aires, kata sumber peradilan.
"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk anggota keluarga" dari Maradona, kata sumber yang dekat dengan penyelidikan San Isidro.
Luque, yang menolak berkomentar ketika dihubungi oleh AFP, telah memposting foto dirinya dengan Maradona pada hari ketika pria berusia 60 tahun itu meninggalkan rumah sakit pada 12 November 2020, delapan hari setelah operasi untuk menghilangkan bekuan darah di otak Maradona.
Maradona kembali ke rumah ke Tigre di mana dia menerima perawatan medis sepanjang waktu. Dia meninggal karena serangan jantung pada 25 November2020 dan dimakamkan pada 26 November 2020 di pemakaman Jardin de Paz di pinggiran Ibu Kota Argentina (scmp.com/AFP).