Jakarta Akan Tenggelam! Lembaga Riset IA-ITB Temukan Fakta

Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB menemukan fakta lain soal Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebutkan potensi Jakarta akan tenggelam.
Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB sekaligus Ketua Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas. (Foto: Tagar/Dok IA-ITB)

Jakarta - Baru-baru ini Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pidato kenegaraannya menyinggung potensi Jakarta akan tenggelam, akibat dampak perubahan iklim, dengan naiknya permukaan air laut maka topografi pesisir Jakarta yang saat ini sebagian sudah di bawah permukaan laut.

Joy Biden mengatakan dalam 10 tahun kedepan kemungkinan tenggelam secara permanen itu bukan isapan jempol. Terlebih saat ini wilayah Jakarta juga tanahnya terus mengalami penurunan tanah atau land subsidence.

Potensi Jakarta tenggelam memang sudah menjadi isu dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa hasil penelitian memang menyimpulkan potensi tenggelam itu memang ada. 


Belumlah terlambat untuk mencegah tenggelamnya wilayah-wilayah ini termasuk Jakarta.


Data-data Global Positioning System (GPS), Interferometric Synthetic Aperture RADAR (InSAR) dan data LiDAR (Light Detection and Ranging) menunjukkan penurunan tanah di Jakarta dapat mencapai 10 sentimeter per tahun, sementara itu lebih dari 20 % wilayah Jakarta sudah berada di bawah laut, sehingga memang rentan untuk tenggelam.

Namun demikian, Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB menemukan fakta menarik bahwa saat ini terjadi perlambatan laju atau kecepatan penurunan tanah di Jakarta yang menjadi kabar baik bagi upaya mencegah Jakarta untuk tenggelam. Pembangunan tanggul dan penataan pesisir juga merupakan upaya untuk mencegah Jakarta tenggelam.

Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB sekaligus Ketua Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas, mengatakan justru lebih concern dengan potensi tenggelamnya wilayah Kota Pekalongan, Semarang dan wilayah Pesisir Demak. S

Saat ini laju penurunan tanah di wilayah-wilayah ini lebih besar dari Jakarta. Area-area yang berada di bawah laut lebih luas dari Jakarta. Dalam 10 tahun kedepan jika tidak ada upaya manajemen risiko yang baik, maka prediksi tenggelamnya wilayah-wilayah ini akan lebih pasti dibandingkan Jakarta.

Lebih lanjut Heri mengatakan di Indonesia saat ini terdapat 112 Kabupaten/Kota yang mempunyai risiko untuk tenggelam. Potensinya sudah jelas dari data-data pengukuran. 

"Mudah-mudahan Pemerintah mulai concern akan hal ini. Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB juga memprioritaskan risetnya untuk wilayah-wilayah yang berpotensi tenggelam tersebut. Belumlah terlambat untuk mencegah tenggelamnya wilayah-wilayah ini termasuk Jakarta," ucap Heri Andreas melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 31 Juli 2021. 

Sementara itu, Ketua Umum IA-ITB Gembong Primadjaja mengatakan para alumni ITB siap untuk berkontribusi membantu permasalahan yang berkaitan dengan issue manajemen kebencanaan di Indonesia melalui Badan Riset Kebencanaan IA-ITB ini. 

Di masa mendatang, kata Gembong, diharapkan adanya ikatan kerjasama antara Lembaga ini dengan pihak pemerintah dan swasta untuk mendukung kelangsungan riset yang hasilnya dapat berguna untuk mensiapsiagakan masyarakat dalam menghadapi bencana di daerahnya masing-masing. []

Berita terkait
Rakor: IA-ITB Gandeng PMI untuk Kegiatan Kemanusiaan
Rapat Koordinasi (Rakor) IA-ITB dan PMI Pusat bahas soal kerja sama untuk kegiatan kemanusian di tengah pandemi yang tak kunjung usai.
Pandemi Covid-19, IA-ITB Dukung Konsep Ekonomi Sirkular
Gembong meyakini, masa depan bisnis harus dilakukan melalui pendekatan holistik, tidak melulu soal pertumbuhan tapi juga lingkungan.
Indofarma Berikan Obat dan Vitamin pada Pengurus IA ITB
PT Indofarma Tbk memberikan paket obat dan vitamin secara simbolik kepada Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung IA ITB.