Jakarta - Kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber ketika berceramah di salah satu masjid di Kota Bandar Lampung, Minggu, 13 September 2020, dikait-kaitkan dengan kebangkitan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang juga terjadi di bulan September.
Jangan sampai kita menuduh orang PKI dengan prilaku yang mirip PKI. Hari ini, normalitas baru ini diisi dengan moralitas baru.
Namun, Kiai yang intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Maman Imanulhaq tidak sepakat dengan kehebohan informasi tersebut. Menurutnya, realitas politik di Indonesia memang kerap mendesain brand pada sejumlah kejadian. Namun, masyarakat sudah sangat cerdas menilai dan mencermati sebuah peristiwa.
"Isu PKI yang dikaitkan dengan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber menjadi isu usang yang tidak relevan lagi. Hari ini persoalan kita adalah menghadapi Covid-19. Ditambah lagi isu resesi di depan mata," katanya ketika diwawancarai Tagar TV, Selasa, 15 September 2020.
Politisi PKB itu menyayangkan sejumlah kelompok orang yang mencoba mengalihkan isu penusukan Syekh Ali Jaber dengan isu usang di Indonesia.
"Tanya aja pelakunya, dia PKI aja nggak ngerti. Jangan sampai kita menuduh orang PKI dengan prilaku yang mirip PKI. Hari ini, normalitas baru ini diisi dengan moralitas baru," tuturnya. []
Tonton wawancara lengkap wawancara Kiai Maman Imanulhaq yang menyesalkan kasus penusukan Syekh Ali Jaber bersama Tagar TV: