Isu Impor Ilegal Brompton, Ini Kata Anak Usaha PTPN

PT Kharisma Bersama Pemasaran Nusantara (KPBN) yang merupakan anak usaha PTPN Holding terguncang isu impor puluhan sepeda mewah Brompton.
Ilustrasi logo KPBN. (Foto: Twitter.com).

Jakarta - PT Kharisma Bersama Pemasaran Nusantara (KPBN) yang merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN Holding terguncang isu impor puluhan sepeda mewah merk Brompton yang diduga dilakukan secara ilegal. Ha itu berdasarkan informasi hasi investigasi yang dilakukan Indonesian Club.

Indonesian Club menurut Direktur Eksektif-nya, Gigih Guntoro, telah melakukan investigasi sepanjang tahun 2019. Pihaknya menemukan dugaan pembelian puluhan sepeda merek Brompton dengan menggunakan fasilitas perusahaan senilai Rp 2 miliar lebih dengan asumsi harga beli per sepeda senilai Rp 30 juta.

Keuangan perusahaan telah disalahgunakan oleh pejabat untuk pembelian sepeda Brompton.

Baca Juga: Dilego Puluhan Juta, Ini Sebab Sepeda Brompton Mahal 

Menurutnya, pembelian sepeda Brompton oleh pejabat PT KPBN dengan mengatasnamakan perusahaan jelas telah menyalahi prosedur pengelolaan keuangan perusahaan, di mana peruntukannya hanya untuk kepentingan pribadi. "Sudah jelas bahwa praktek semacam ini sudah masuk dalam kategori kejahatan tindak pidana korupsi," ucapnya dalam keterangan kepada Tagar.

Dugaan awal Indonesian Club, puluhan sepeda Brompton yang dibeli dengan menggunakan fasilitas perusahaan tersebut untuk  para direksi PT KPBN dan ada juga untuk kepentingan keluarga. Walaupun penerima manfaat dari pembelian sepeda Brompton tersebut telah melakukan skema pembayaran secara berkala (potong gaji), prakteknya telah merugikan keuangan perusahaan.

BromptonDelapan Jenis Sepeda Brompton yang Menggemaskan. (Foto: mainsepeda)

"Keuangan perusahaan telah disalahgunakan oleh pejabat untuk pembelian sepeda Brompton yang tidak memiliki kepentingan apapun terhadap kinerja perusahaan," tutur Gigih.

Patut diduga bahwa praktik ini tidak berjalan sendiri, melainkan dilakukan secara berjamaah oleh seluruh jajaran direksi PT KPBN. Hal ini untuk meloloskan anggaran perusahaan dalam membeli sepeda merek Brompton.

Ide berolahraga sepeda itu murni aspirasi karyawan. Mereka yang menentukan, tidak ada ketentuan, apalagi paksaan.

"Kami mendesak kepada KPK untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kejahatan korupsi dengan berbagai modus yang terjadi di PT KPBN. Perusahaan sebagai ujung tombak dalam memasarkan produk PTPN Holding harus dibersihkan dari praktek-praktek korupsi agar menjadi anak perusahaan BUMN yang berkelas," ucap Gigih.

Ketika dihubungi Tagar, Ryant Jayadiningrat, staf Corporate Communications PT KPBN menyangkal informasi yang disampaikan Indonesian Club. "Informasi itu tidak benar. Kami tidak mengimpor sepeda Brompton," ucapnya.

Ia mengakui memang ada pembelian sepeda Brompton. Namun Ryant mengklaim telah sesuai prosedur pembelian, dengan skema pembelian-cicilan yang tanpa paksaan apa pun.

"Ide berolahraga sepeda itu murni aspirasi karyawan. Mereka yang menentukan, tidak ada ketentuan, apalagi paksaan untuk membeli merek, harga, dan tipe tertentu," ucap Ryant.

Kuasa hukum PT KPBN, Muhammad Joni juga mengirimkan surat bantahan kepada Tagar. Menurutnya, pembelian sepeda merek Brompton tidak ada merugikan perusahaan, apalagi dianggap tindak pidana korupsi. "Hal itu sesuai prosedur pembelian dengan skema pembelian-cicilan tanpa paksaan apa pun,'" ucapnya.

Satu hal lagi, ide berolahraga sepeda itu murni aspirasi karyawan dan mengatur pengelolaannya. Tidak ada paksaan dalam hal merek, harga, tipe yang dibeli, bahkan tidak ada keharusan karyawan membeli atau tidak membeli sepeda.

Perusahaan mendukung pembelian sepeda Brompton karena sesuai misi pengembangan sumberdaya manusia (human capital) sebagai bagian tak terpisah dari agenda transformasi perusahaan. Direksi KPBN menyetujui karena sesuai misi perusahaan dalam pengembangan people (human capital), satu dari agenda transformasi perusahaan atas system, capital, dan people.

Baca Juga: Viral, Orang Indonesia Borong Sepeda Brompton di Jerman

"Agar informasi keliru tersebut tidak bias diterima publik, kami berhak mengingatkan untuk menjaga reputasi dan kepentingan KPBN," ucap Joni. []

Berita terkait
Delapan Jenis Sepeda Brompton yang Menggemaskan
Brompton salah satu sepeda lipat favorit yang selalu menjadi incara pesepeda. Modelnya yang unik berhasil membuat jatuh hati.
Viral, Orang Indonesia Borong Sepeda Brompton di Jerman
Tidak disangka, orang Indonesia menjadi pemborong sepeda Brompton di luar negeri. Harga yang cukup tinggi ternyata tidak menjadi masalah.
Kemewahan Brompton yang Bikin Dirut Garuda Dipecat
Ditjen Bea Cukai menemukan onderdil Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton ilegal dalam pesawat Garuda yang berisi para petinggi Garuda.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.