Istana Sebut Ucapan Gatot Nurmantyo Kebablasan

Istana menyebut ucapan Gatot Nurmantyo kebablasan terkait pergantian dirinya dari panglima TNI karena pemutaran film G30S/PKI.
Presiden Joko Widodo dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan ucapan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kebablasan yang menyangkut-pautkan pergantian jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film G30S/PKI.

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," kata Donny saat dihubungi, Rabu, 23 September 2020.

Kalau untuk itu kan karena memang situ sudah masa jabatan pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI.

Baca juga: Politisi PDIP Bantah Gatot Nurmantyo Dicopot Gegara G30S PKI

Diketahui pernyataan Gatot diunggah dalam kanal YouTube Hersubeno Arief. Gatot mengatakan ketika masih menjadi panglima TNI mendapat ancaman dicopot dari jabatannya karena menyerukan nonton bareng film G30S/PKI.

Bagi Donny, Gatot keliru dalam mengungkapkan peristiwa itu. Menurutnya, tak ada kaitannya kejadian dengan pernyataan Gatot.

"Kalau untuk itu kan karena memang situ sudah masa jabatan pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," ucap Donny.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara soal pencopotan dirinya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di penghujung tahun 2017. Gatot mengatakan, pencopotan terhadapnya lantaran memerintahkan seluruh jajarannya di TNI untuk memutar film G30S PKI.

Dia menjelaskan, perintah yang diberikannya bertujuan agar jajarannya maupun masyarakat mengetahui sejarah tentang gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasalnya, ia melihat gelagat kebangkitan PKI gaya baru.

Gatot menuturkan, gerakan itu semakin terlihat sejak penghapusan materi sejarah tentang G30S PKI di seluruh sekolah dan semua strata tingkatan pendidikan pada tahun 2008. Hal itu diungkapkan di akun YouTube Hersubeno Poin, seperti dikutip Tagar, Selasa, 22 September 2020.

"Pada saat saya panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," kata Gatot.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Amati Kemungkinan Bangkitnya PKI Sejak 2008

Setelah itu, dia mengakui bahwa dirinya mendapatkan peringatan dari salah seorang sahabatnya yang ada di Partai PDI Perjuangan.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDIP, menyampaikan, Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti. Saya bilang terima kasih, tapi justru saya tegas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," kata dia. []

Berita terkait
Alasan Gatot Bergabung ke KAMI: Agar Pancasila Tak Diganti
Gatot Nurmantyo membeberkan niatannya bergabung dengan Din Syamsuddin di Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Panglima Gatot Dicopot Gegara Perintahkan Putar Film G30S/PKI
Gatot Nurmantyo buka suara soal pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI di tahun 2017. Hal itu karena dia perintahkan jajaran putar film G30S/PKI.
Megawati Sindir Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sindir deklarasi KAMI yang diinisaisi Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin tak ada partai.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.