Alasan Gatot Bergabung ke KAMI: Agar Pancasila Tak Diganti

Gatot Nurmantyo membeberkan niatannya bergabung dengan Din Syamsuddin di Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat deklarasi KAMI di Jawa Barat, 7 September 2020. (Foto: Instagram/nurmantyo_gatot.

Jakarta - Eks Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membeberkan niatannya bergabung dengan Din Syamsuddin di Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Bergabung dengan KAMI, kata dia, karena dirinya ingin menjaga Pancasila dari pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan terhadap dasar negara tersebut.

Berdasarkan itulah saya bergabung dan bangkit bersama-sama dengan KAMI untuk menjaga agar jangan sampai Pancasila diganti

Selain itu, menghentikan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) pun menjadi tujuan utama baginya. Hal itu diungkapkan di akun YouTube Hersubeno Poin, seperti dikutip Tagar, Selasa, 22 September 2020.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menegaskan, kebangkitan PKI semakin terlihat dengan adanya Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), dan pergantian hari kelahiran Pancasila 1 Juni.

"1 Juni ini adalah konsep Trisila dan Ekasila yang disampaikan oleh Bung Karno. Dalam pasal 29 UUD 1945 itu mengatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah berketuhanan yang maha esa. Tetapi dalam RUU HIP diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang dikatakan dasar adalah, bahwa sila yang pertama itu mendasari sila ke-2, 3, 4, dan 5. Itu ketuhanan yang maha esa," ucap Gatot.

Dia beranggapan, hal itu merupakan isi dari manifesto yang disampaikan oleh DN Aidit pada Tahun 1963.

"Jadi, kalau Pancasila ini akan diubah, sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan bahwa dasar negara adalah ketuhanan yang maha esa dan seterusnya. Kalau Pancasila diganti, berarti telah merubah negara ini. Siapa lagi kalau bukan itu adalah PKI," katanya.

"Kejadian yang lain-lainnya itu akan memperjelas semuanya. Bahkan sekarang pun tidak dihapus, tetapi ditunda saja. Mereka bersikeras seperti ini," ucap Gatot menambahkan.

Gatot menerangkan, secara pribadi ia sudah bersumpah untuk tetap setia menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Berdasarkan itulah saya bergabung dan bangkit bersama-sama dengan KAMI untuk menjaga agar jangan sampai Pancasila diganti. Dan saya yakin, peristiwa kelam akan berulang apabila itu digetok menjadi undang-undang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertumpahan darah yang terjadi. Ini latarbelakangnya," ujar Gatot.

Berita terkait
Parpol Belum Tentu Lirik Din Syamsuddin - Gatot Nurmantyo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Din Syamsuddin, dan mantan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo belum tentu dilirik partai politik meski populer.
Keributan di Deklarasi KAMI di Magelang, 1 Brimob Terluka
Deklarasi KAMI di Kota Magelang diwarnai keributan. Satu Brimob terluka ketika massa ormas berusaha mendekat ke deklarasi
Tjahjo Kumolo Tidak Ingin ASN Mengubah Pancasila
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) pancasilais.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.