Isak Tangis Warnai Tali Asih Pahlawan Covid di Kudus

Isak tangis keluarga dan tenaga medis mewarnai kegiatan santunan pahlawan Covid di Kudus yang gugur saat penanganan Covid-19
Direktur RS Aisiyah Kudus, dr Hilal Ariyadi menyerahkan tali asih pada keluarga Manggala Putra Mahardika. (Foto: Tagar/Nila)

Kudus - Isak tangis keluarga dan tenaga medis mewarnai kegiatan santunan pahlawan Covid, Manggala Putra Mahardika, Selasa, 2 Februari 2021. Manggala merupakan salah satu tenaga medis di Kudus yang gugur saat menjalankan tugas penanganan Covid.

Direktur RS Aisiyah Kudus, dr Hilal Ariyadi mengatakan, Manggala Putra Mahardika, 29 tahun meninggal terkonfirmasi positif Covid di RSUD dr Moewardi Solo pada 25 Agustus 2020 lalu. Kendati Manggala telah meninggal lima bulan lalu, namun jasanya hingga kini masih dikenang.

Hari ini kita serahkan tali asih senilai Rp 20 juta, sertifikat dan pin emas.

"Manggala di sini menjadi Kepala Ruang Isolasi Covid-19. Kami ingat betul bagaimana perjuangan Manggala dalam membantu penaganan Covid di rumah sakit ini," ujar Hilal dengan nada sendu.

Di mata tenaga medis RS Aisyiyah, Manggala dikenal sebagai pribadi pekerja keras dan totalitas dalam bekerja. Untuk mengenang jasa Manggala, RS Aisyiyah melakukan kegiatan pemberian tali asih pada tenaga kesehatan yang gugur saat penanganan Covid.

"Tali asih ini merupakan progam bakti untuk negeri dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hari ini kita serahkan tali asih senilai Rp 20 juta, sertifikat dan pin emas," ujarnya.

Tali asih ini memang tidak sebanding dengan pengorbanan dan perjuangan tenaga medis dalam melawan pandemi. Meski begitu, tali asih ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka selama ini.

"Total tenaga kesehatan kami yang terinfeksi Covid ada 25 orang, satu diantaranya meninggal dunia," ujar dia.

Terpisah, kakak Manggala Putra Mahardika, Satriyo Yudo Budi mengucapkan terima kasih atas apresiasi tali asih dan penghargaan yang diberikan pada almarhum adiknya.

"Kebetulan saya menjadi Kepala Gugus Tugas Covid-19 Muhammadiyah. Saya tahu bagaimana kerja keras tenaga medis dalam menangani pandemi ini. Tidak mudah," ujarnya. []

Berita terkait
Bosan Kebanjiran, Warga Payaman Kudus Minta Dibuatkan Embung
Warga yang bosan berharap Pemerintah Kabupaten Kudus bisa membangunkan embung untuk mencegah bancana ini.
Banjir Kian Tinggi, Nenek Sakit di Goleng Kudus Mengungsi
Bhabinkamtibmas Desa Pasuruhan Lor mengatakan proses evakuasi nenek sakit di Dukuh Goleng dilakukannya bersama Bhabinsa.
Banjir di Goleng Kudus 1,5 Meter, 130 Warga Mengungsi
Dusun Goleng, Kudus kembali terendam banjir. Banjir setinggi 1,5 meter membuat 130 warga mengungsi ke rumah saudaranya.