Lhokseumawe – Jenazah Muhammad Basri, 38 tahun, tiba di rumah duka di Desa Teupin Gajah, Kecamatan Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. Ia menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah massa di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Senin, sekitar pukul 00.49 WIB, jenazah warga Aceh perantauan itu tiba di rumah duka dan disambut isak tangis oleh keluarganya yang tidak menyangka mengapa peristiwa tersebut harus terjadi.
Salah apa dia mengapa harus di bunuh, Muhammad Basri merupakan anak yang baik dan berbakti kepada orang tua. Mengapa sampai harus terjadi peristiwa seperti ini.
Ibu Muhammad Basri, Nuraini, 60 tahun mengatakan, dirinya tidak menyanga sampai peristiwa itu terjadi, apalagi anaknya penurut dan baik, tapi mengapai harus menjadi korban pengeroyokkan.
“Salah apa dia mengapa harus di bunuh, Muhammad Basri merupakan anak yang baik dan berbakti kepada orang tua. Mengapa sampai harus terjadi peristiwa seperti ini, salah apa dia,” ujar Nuraini.
Nuraini menambahkan, ia mendapatkan kabar tentang meninggalnya Muhammad Basri, melalui adiknya yang bernama Saiful, juga bekerja di salah satu perusahaan kargo di kawasan Tangerang.
“Sebelum dikebumikan, maka saya minta agar jenazahnya dibawa masuk agar saya lihat untuk yang terakhir, karena saya sudah lama tidak jumpa dengannya. Dirinya tidak pernah membuat masalah sama sekali,” tutur Nuraini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Aceh meminta Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan mengusut tuntas kasus pengeroyokan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 8 Mei 2020 dini hari, yang mengakibatkan seorang warga Aceh, Muhammad Basri (36) meninggal dunia.
Almarhum merupakan warga Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, dikeroyok massa, karena diduga sebagai pelaku begal sepeda motor.
Baca juga: Warga Aceh Meninggal Dikeroyok di Tangerang
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal meminta aparat penegak hukum, khususnya pihak kepolisian di Tangerang Selatan supaya mengusut tuntas kasus ini.
"Pemerintah Aceh meminta penegak hukum, mengawal kasus ini hingga tuntas," kata Almuniza di Jakarta, Sabtu 9 Mei 2020.
Selain itu, Almuniza, juga mengklarifikasi terkait dengan banyaknya respon dari masyarakat Aceh bahwa BPPA (Pemerintah Aceh) tidak memberikan respon atau bantuan terkait pemulangan jenazah almarhum Muhammad Basri. []