TAGAR.id, Jakarta - Profesional Trader, Yudi Permadi mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut terkena dampak dari suku bunga The Fed yang naik sebesar 50 basis poin. Kenaiklan tersebut diumumkan The Fed pada 14 Desember 2022.
“Yang pasti terdampak ya, sebenarnya inflasi US sudah mulai turun ya. Dari 7,3% turun ke 7,1%, cuma memang suku bunga-nya naik 50 basis poin," ujar Yudi Permadi, dikutip IDXChannel , Jumat, 23 Desember 2022.
Dampak yang terjadi adalah para investor besar memutuskan untuk memindahkan uangnya ke tempat yang lebih aman, seperti US market.
"Investor-investor besar ini memindahkan sebagian dana mereka ke tempat yang jauh lebih aman, seperti US market," jelas dia.
Meski demikian, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin oleh The Fed dinilai sebagai kabar baik. Dia berharap tahun depan kenaikan suku bunga The Fed tidak terlalu agresif.
"Atau bahkan menurunkan suku bunganya, tapi masih berdasarkan data inflasi," pungkasnya.[]
Baca Juga:
- Saham Naik Sementara Dolar Melemah Karena Investor Berfokus pada Inflasi
- Cara Menabung Saham untuk Para Investor Pemula