Jakarta - Badan intelijen Kanada, Canadian Security Intelligence Service (CSIS), sebelumnya pernah memperingatkan bahwa penangkapan anak pendiri Huawei Technologies, Ren Zheng, yaitu Meng Wanzhou akan menimbulkan gelombang yang mengejutkan secara global, dan memengaruhi hubungan bilateral antara Kanada dan China.
Dikutip dari Reuters, seperti dilansir Antara, Kamis, 18 Juni 2020, berkas dokumen berisi laporan dari CSIS muncul di persidangan, menjelang permintaan ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS).
Disebutkan dalam dokumen itu soal keterlibatan CSIS saat penangkapan Meng Wanzhou, pimpinan keuangan Huawei, di Kanada pada Desember 2018.
Dalam laporan tersebut, tertulis pada 1 Desember 2018, CSIS diberi saran FBI dari AS untuk menangkap Meng begitu dia tiba di Bandara Internasional Vancouver, Kanada.
"Penangkapan ini mungkin akan memberikan gelombang kejutan di seluruh dunia. Rencana tersebut memiliki konsekuensi besar secara internasional maupun bilateral," demikian laporan tersebut berbunyi.
CSIS juga khawatir penangkapan tersebut akan menjadi konsumsi publik.
Tim kuasa hukum Huawei menyebut dokumen tersebut adalah bukti bahwa otoritas setempat bersekongkol untuk menangkap Meng.
Mereka berpendapat ada sesuatu di balik penangkapan tersebut karena Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di forum G20 yang diadakan di Argentina pada 1 Desember 2018 petang.
Otoritas AS menuduh Meng terlibat penipuan Huawei terhadap bank HSBC soal hubungan perusahaan tersebut dengan sebuah entitas bisnis di Iran. HSBC berisiko melanggar aturan AS terhadap Iran dan akan dikenakan denda maupun penalti.
Pengacara Meng berpendapat kasus tersebut seharusnya tidak dilanjutkan karena Kanada tidak punya sanksi terhadap Iran.
Pada Mei 2020, pengadilan di Kanada meneruskan kasus tersebut, menolak argumen pembelaan yang menyatakan kasus AS terhadap Meng tidak menimbulkan konsekuensi hukum di Kanada.[]