Inovasi Sampoerna Academy di Masa Pandemi Sepanjang 2020

Berikut Tagar rangkumkan sederet kegiatan yang dilakukan Sampoerna Academy untuk staf pengajar, murid dan orang tua sepanjang tahun 2020.
Logo Sampoerna Academy. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Sampoerna Academy menginisiasi sejumlah program penyesuaian tata cara hidup baru (new normal) di dunia pendidikan menyusul merebaknya pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020.

Lewat program tersebut, mereka begitu proaktif menerapkan berbagai aktivitas untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar yang efektif, serta mencari cara untuk membantu menjaga semangat pada murid dan orang tua.

Lewat siaran resminya, Sampoerna Academy menilai saat ini banyak sekolah dan universitas tetap berjuang dan melakukan yang terbaik untuk tetap dapat melakukan kegiatan belajar mengajar di tengah keterbatasan tatap muka.

Namun, keterpaksaan ini mengajarkan sekolah, guru, murid, dan orang tua untuk semakin siap atas pendidikan masa depan, dengan membiasakan diri untuk mengandalkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, Sampoerna Academy juga menyoroti bahwa keterbatasan tatap muka secara fisik yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Keterbatasan dalam bersosialisasi dan ruang gerak pun membuat banyak orang merasa bingung, cemas dan jenuh.

Sampoerna Academy meyakini, sinergi baik antara tiga kepentingan yakni guru, murid, dan orang tua dapat mencapai pembelajaran yang optimal dan berkualitas, serta dapat pula menjaga semangat para murid dan orang tua.

Berikut Tagar rangkumkan sederet kegiatan yang dilakukan Sampoerna Academy untuk staf pengajar, murid dan orang tua sepanjang tahun 2020:

Logo Sampoerna AcademyLogo Sampoerna Academy. (Foto: Istimewa)

1. Guru

Pada awal tahun 2020, Sampoerna Academy sebagai institusi pendidikan yang memprioritaskan keselamatan dan kesehatan staf, guru, murid, serta komunitas bertindak cepat dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar secara virtual yang efektif. Hal itu dilakukan menyusul merebaknya pandemi Covid-19 yang meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

"Sebelum ditetapkannya regulasi pemerintah atas pembelajaran jarak jauh pada bulan Maret yang lalu, Sampoerna Academy telah mempersiapkan diri dengan memformulasikan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menarik bagi murid, tanpa meninggalkan metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika), serta pengasahan keterampilan 5C (Komunikasi, Kolaborasi, Berpikir Kritis, Kreativitas, dan Karakter) di masa virtual schooling." kata Sampoerna Academy School Director, Dr. Mustafa Guvercin, dikutip Tagar pada Selasa, 29 Desember 2020.

"Kami telah mempersiapkan live synchronous learning via Google Classroom dan Google Meet bersama para wali kelas dan guru lainnya. Selain itu, kami juga menyediakan wellbeing calls bagi orang tua untuk menuangkan keluh kesahnya pada pendampingan selama virtual schooling, serta melaporkan perkembangan anak di rumah," kata dia.

Dr. Mustafa Guvercin menuturkan, jajaran guru pun telah siap dengan pelatihan khusus bagi para orang tua dan para caretaker yang biasa mendampingi murid di rumah selama pembelajaran, dengan berbagai tips and tricks serta pengenalan materi pembelajaran atas upaya dalam mewujudkan pembelajaran yang optimal.

Sampoerna Academy sebagai sekolah internasional dengan kurikulum yang dirancang terbaik (IEYC, Cambridge, IBDP) dan pelopor metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika) di Indonesia, berusaha untuk mempertajam kemampuan siswa yang terdiri dari keterampilan 5C (Komunikasi, Kolaborasi, Berpikir Kritis, Kreativitas, dan Karakter) sehingga siswa diharapkan lebih peka terhadap diri mereka sendiri, masyarakat, dan lingkungan.

2. Murid

Dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang efektif bagi murid, tentunya diperlukan pendampingan yang menyenangkan dari guru dan orang tua.

Virtual schooling di Sampoerna Academy mengajak para siswa untuk belajar secara aktif dengan pembelajaran materi yang melibatkan diskusi, pemecahan masalah, menganalisa studi kasus, dan materi lainnya yang dirancang untuk siswa dari semua tingkatan dengan paparan terbatas oleh guru.

Hal ini memberikan tambahan waktu untuk kegiatan lainnya, termasuk kelas seni dan musik secara virtual.

Metode pengajaran oleh guru pun didesain sedemikian rupa sehingga tetap menarik bagi murid di rumah, memberikan materi pembelajaran yang berupa video, rekaman pelajaran, tugas, serta kegiatan dan proyek pembelajaran langsung. Siswa tetap terlibat dalam materi ini dan bekerja dengan kemampuan mereka sendiri.

"Di Sampoerna Academy kami telah melakukan berbagai aktivitas menyenangkan bagi anak, misalnya kolaborasi bersama WWF berupa seminar bagi anak mengenal lingkungan lebih dalam. Ataupun kegiatan wellness week pada bulan November bagi murid dan orang tua dengan rangkaian aktivitas seperti resep makanan sehat dan olahraga bersama secara virtual," Kata Dr. Mustafa Guvercin.

"Kemudian kami juga mengadakan term break activities seperti piknik bersama secara virtual yang mengajak murid untuk menikmati sensasi piknik di rumah masing-masing," ujar dia.

3. Orang Tua

Selama virtual schooling, peran orang tua sangatlah penting dalam mencapai pendidikan anak yang optimal. Namun peran ini terkadang dirasa tidak mudah untuk dilakukan.

Berdasarkan data SurveyMETER di bulan Juli 2020, tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia pada masa pandemi cukup tinggi, yaitu 55 persen dari 3.533 responden yang mengalami kecemasan, di mana 58 persen di antaranya mengalami depresi.

Selama pandemi, banyak orang tua yang menjalankan peran ganda, tidak hanya melakukan pekerjaan rumah, namun juga tetap bekerja untuk kewajiban kantor, serta membantu mendampingi anak di rumah untuk keperluan pengajaran.

Peran ganda dan perasaan orang tua yang ingin memberikan pendampingan yang terbaik bisa menimbulkan rasa kewalahan, bahkan banyak orang tua yang merasa susah tidur, mengalami emosi yang tidak teratur, hingga perilaku yang tak wajar. Ada juga orang tua yang menyalahkan dirinya ketika tidak merasa puas dalam mendampingi anaknya.

Dr. Mustafa Guvercin menuturkan bahwa Sampoerna Academy berinisiatif untuk mengadakan rangkaian diskusi tentang kesejahteraan (wellbeing) dan kesehatan mental dengan program bernama LiFT (Light Friday Talk) bersama Saskhya Aulia sebagai psikolog dari Tiga Generasi yang memberikan panduan untuk orang tua yang merasa cemas di masa virtual schooling.

Pada sesi episode keempat LiFT yang membicarakan tentang Parenting Burnout, Saskhya memberikan solusi untuk para orang tua.

"Banyak orang tua yang kini menjalankan peran mereka di rumah sebagai pendamping pembelajaran anak, merasa kewalahan, yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Saat itulah orang tua mulai merasa lelah," ujar Saskhya Aulia, Co-founder dari Tiga Generasi.

"Dengan melakukan BREAK, Be kind to yourself, Reunite with your friends, Explore fun & flow activities, Ask for help, and Keep your daily routine dapat membantu orang tua untuk tidak terlalu merasa terbebani. Dengan istirahat yang cukup, orang tua bisa mencintai dirinya sendiri dan mampu menyayangi anaknya, sekaligus menjadi orang tua yang lebih baik," kata dia.

Terdapat 5 episode LiFT yang membahas berbagai topik menarik, dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan fisik dan mental orang tua, yakni You’re a Human Being not a Human Doing, More for You, More for Your Family, Love in the Time of Corona, Parenting Burnout, dan Managing Parental Gulit. Program ini pun bertujuan agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan nyaman bagi anak.

"Demikian beberapa kegiatan dan cara yang dilakukan oleh Sampoerna Academy dalam membantu para guru, murid dan orang tua menjalani proses pembelajaran secara virtual selama tahun 2020," kata Dr. Mustafa Guvercin.

"Untuk ke depannya, kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik dengan mengedepankan sinergi antara guru, murid dan orang tua yang sangatlah penting, secara virtual maupun tatap muka. Sinergi ini tak hanya untuk kepentingan instansi pendidikan, namun terutama untuk kepentingan murid, yang dapat membantu mempersiapkan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dunia di masa depan," kata dia. []

Berita terkait
25 SD di Surabaya Disiapkan Sekolah Tatap Muka
Setelah melakukan simulasi sekolah tatap muka untuk tingkat SMP, selanjutnya 25 SD di Surabaya juga akan menggelar simulasi.
Penjelasan Dinkes Sleman Sekolah Tatap Muka Belum Siap
Pemerintah pusat mengizinkan daerah menggelar sekolah tatap muka pada 2021. Namun Kabupaten Sleman, Yogyakarta belum siap. Begini penjelasannya.
Cara Risma Semangati Siswa SMP Sekolah Tatap Muka
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi bertindak menjadi guru saat simulasi sekolah tatap muka di SMPN 1 Surabaya.