Bantul - Lima dari 19 indikator kinerja utama Bupati Bantul Suharsono pada 2019 lalu belum maksimal. Lima indikator kinerja yang belum tercapai tersebut adalah penurunan angka kemiskinan, angka harapan lama sekolah, ketimpangan ekonomi, pertumbuhan produksi tanaman pangan, serta kriminalitas yang masih terjadi di Bantul.
Asisten Sekretaris Daerah Bantul Bidang Sumber Daya dan Kesejahterahan Rakyat, Pulung Hariyadi mengatakan angka capaian indikator kinerja tersebut memang tidak memenuhi target. Namun ia meminta semua organisasi perangkat daerah untuk terus menggenjot indikator capaian kinerja di tahun ini.
Dia mengatakan meskipun tidak tercapai tapi nilainya di atas 80 persen. "Posisinya masih hijau, masih tinggi. Nilainya masih di atas 80 persen. Hanya memang tidak sesuai target," katanya pada Kamis, 13 Ferbruari 2020.
Pulung mengklaim hampir mencapai 100 persen untuk kinerja fisik. Bahkan dari keuangannya dapat menghemat sebesar 17 persen karena ada efisiensi. Beberapa efisien itu seperti pengurangan perjalanan dinas, pengurangan binbingan teknis dari lima hari menjadi tiga hari, pembayaran honor Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak dibayarkan karena ASN sudah memperoleh tunjangan kinerja, serta pengembalian dana gagal lelang.
Sedangkan untuk gagal lelang ada sebanyak 14 paket yang nilainya mencapai Rp 16 miliar. Sementara 210 paket pekerjaan lainnya dapat terselesaikan. "Secara umum sudah tercapai, bahkan serapan anggaran selama 2019, Bantul salah satu kabupaten terbaik di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan sistem akuntabilitas juga meraih predikat A," ujarnya.
Nilainya masih di atas 80 persen. Hanya memang tidak sesuai target.
Terpisah, Bupati Bantul Suharsono meminta komitmen semua pimpiman organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bekerja keras, serius, ikhlas, dan profesional dalam meningkatkan capaian kinerja untuk mewujudkan Bantul sehat, cerdas, dan sejahtera.
Menurut dia, evaluasi, kendala dan hambatan yang terjadi tahun lalu menjadi pembelajaran untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun ini. "Saya minta kepada para kepala OPD untuk memerintahkan pejabat teknis agar lebih cermat dalam melaksanakan kegiatan agar tepat waktu, tepat mutu, tepat administrasi, tepat sasaran, dan tepat manfaat," ujar Suharsono.
Berikut capaian kinerja 2019 terbaik dan terendah, baik OPD maupun kecamatan di Bantul:
OPD Terbaik: Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
OPD Terendah: Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Kecamatan Terbaik: Dlingo, Sedayu, dan Banguntapan.
Kecamatan Terendah: Sewon, Bantul, dan Pajangan. []
Baca Juga:
- Kondisi Mahasiswi Bantul Sepulang dari China
- Pelajar Bantul Pelopori Gerakan Anti-Klitih
- Alhamdulillah Rejeki Hari Ini, Nama Bayi di Bantul