Jakarta - Pada saat ini banyak dari para trader mulai dari pemula hingga profesional yang berminat trading cryptocurrency atau kripto, Mata uang ini sangatlah unik, sebab tidak memiliki wujud dan hanya berbentuk digital dimana banyak negara di dunia, termasuk Indonesia masih belum mengakuinya secara resmi sebagai alat tukar yang sah dengan mempertimbangkan sejumlah resiko penggunaan mata uang jenis ini.
Walaupun demikian, transaksi trading mata uang ini, khususnya jenis Bitcoin ternyata menunjukkan adanya peningkatan minat di tanah air yang terus berkembang dari hari ke hari.
Simak pengertian dan beberapa teknik trading cryptocurrency dari berbagai trader terkemuka ini.
Pengertian Trading Cryptocurrency
Trading kripto adalah aktivitas-aktivitas untuk memperdagangkan mata uang kripto melalui akun perdagangan dengan berspekulasi tentang pergerakan harga cryptocurrency. Hal ini hampir sama dengan trading saham dan komoditas lain, hanya saja tingkat volatilitasnya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Berikut ini 5 teknik trading cryptocurrency ketika krisis, di antaranya
Trading Secara Cerdas
Pemantauan pergerakan harga secara terus-menerus dapat menyebabkan investor melakukan overtrade karena terpengaruh dari hype atau rasa takut trader lain. Trader yang sukses tidaklah terburu-buru. Gartman juga menekankan “Dalam trading, diperlukan kerja lebih cerdas, bukan lebih keras.”
Mencari Kebenaran Tentang Informasi Trading
Banyaknya informasi yang tidak benar yang bertebaran dimana-mana. Salah satunya sosial media, terkadang informasi yang tidak benar ini dijadikan landasan bagi investor untuk melakukan trading.
Maka dari itu, Raj Khosla, Managing Director MyMoneyMantra mengingatkan investor untuk selalu memeriksa validitas informasi trading seperti analisis pasar, volume perdagangan, dsb. sebelum melakukan trading. Hal ini semakin krusial ketika pasar tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
Membaca Trend Pasar
Dennis Gartman adalah seorang trader dengan pengalaman lebih dari 50 tahun berpendapat bahwa untuk melakukan trading dengan aman, maka trader harus bisa membaca sebuah tren cryptocurrency di pasaran.
Pilihan ini dapat diambil untuk meminimalkan risiko kerugian dan juga mengambil waktu untuk membuat strategi trading yang baru. Ada sebagian investor yang gagal membaca tren pasar, salah berspekulasi dan melawan arus, sehingga cukup banyak investor yang mengalami kegagalan.
Trading Berkala
Ollie Leech dari Coindesk juga berbagi pendapat bahwa daripada memasukan semua dana kamu ke satu aset crypto saja secara sekaligus, maka lebih baik kamu membagi dana tersebut ke jumlah yang lebih kecil dan memasukkannya secara berkala ke aset crypto tertentu pada hari dan waktu yang telah ditetapkan.
Trading secara berkala dalam jangka waktu yang lama dipercaya dapat mengurangi dampak volatilitas pasar serta bisa juga untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Strategi ini sering disebut dengan Dollar cost averaging.
Menjual Banyak Aset Demi Memotong Kerugian
Menurut Gartman selaku trader berpengalaman juga berpendapat bahwa ketika harga aset terus mengalami penurunan dan mencapai titik ‘stop loss’, maka sebaiknya investor jangan terburu-buru untuk membeli aset di harga lebih rendah. Satu-satunya pilihan yang dapat dilakukan oleh investor adalah menjual lebih banyak aset lagi. Namun, tentunya hal ini akan berbeda-beda untuk tiap investor.
Inilah penjelasan seputar trading cryptocurrency sebagai informasi bacaan, jika memang sedang bergerak dibidang investasi digital sebaiknya selalu menggunakan riset dan juga menggunakan uang yang tidak terpakai.[]
(Farhan Ramadhan)
Baca Juga:
- Masyarakat Diminta Mewaspadai Penawaran Aset Kripto
- Kenali Lebih Jauh Mengenai Ethereum, Kripto Sejenis Bitcoin
- Ragan Mitos Kripto Bitcoin yang Salah Besar
- Apa Itu Istilah NFT dalam Kripto? Ini Penjelasannya