Ini Partai Pendatang Baru yang Bakal Bersinar dalam Pemilu 2019

Menggeser dominasi partai lama, ini partai pendatang baru yang bakal bersinar dalam Pemilu 2019
Seniman menyelesaikan lukisan mural bertema Pemilu pada kegiatan Mural Pemilu 2019 di Dago, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2019). Kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU Jawa Barat tersebut sebagai bentuk sosialisasi dan ajakan kepada masyarakat agar ikut serta dalam memberikan hak suara pada pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang. (Foto: Antara/Novrian Arbi)

Jakarta, (Tagar 11/3/2019) - Adakah partai pendatang baru yang mampu menggeser dominasi partai lama? Adakah partai pendatang baru yang bakal bersinar dalam Pemilu 2019?

Survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan hanya sembilan partai politik yang potensial lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.

"Voxpol Center Research and Consulting menyelenggarakan Survei Nasional (Surnas) terkait tingkat elektabilitas partai, dari 16 partai politik yang disurvei, hanya 9 (sembilan) partai politik yang berpotensi lolos dan sukses melampaui ambang batas parlemen 4 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/3) dilansir kantor berita Antara.

Dia menjelaskan PDI Perjuangan merupakan partai yang memperoleh elektabilitas tertinggi yaitu 26,5 persen, Partai Gerindra di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebesar 14,2 persen, lalu Partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 10,6 persen.

Menurut dia, posisi empat besar yaitu PKB sebesar 8,4 persen, Partai Demokrat di peringkat kelima dengan tingkat elektabilitas 6,7 persen, Partai Nasdem dengan tingkat elektabilitas sebesar 5,5 persen.

"Di posisi ketujuh adalah PKS dengan elektabilitas sebesar 4,9 persen, PAN dengan elektabilitas sebesar 4,5 persen, dan PPP partai yang terakhir kemungkinan lolos PT 4 persen yang berada pada posisi ke sembilan dengan tingkat elektabilitas sebesar 4,1 persen," ujarnya.

Selain itu menurut Pangi, survei Voxpol menunjukkan bahwa ada tujuh partai politik yang kemungkinan gagal melewati ambang batas, yaitu tiga partai lama dan empat partai baru.

Dia menjelaskan elektabilitas Perindo hanya 3,5 persen, Partai Hanura memperoleh elektabilitas sebesar 1,1 persen, PBB sebesar 0,8 persen, Partai Berkarya sebesar 0,7 persen, PSI sebesar 0,5 persen, PKPI sebesar 0,4 persen dan Partai Garuda dengan perolehan tingkat elektabilitas sebesar 0,3 persen.

"Sementara dalam survei elektabilitas partai tersebut, yang belum memutuskan pilihan partai atau undecided voters masih di angka 7,3 persen," ujarnya.

Pangi menjelaskan berdasarkan data survei tersebut menunjukkan bahwa belum ada satu pun partai baru yang berhasil melampaui ambang batas parlemen, itu artinya parlemen masih akan dikuasai partai wajah lama.

Namun menurut dia, dari beberapa partai baru yang ikut meramaikan kontestasi elektoral Pilpres 2019, Perindo adalah salah satu partai baru yang paling potensial menembus ambang batas parlemen dengan tingkat probabilitas masih cukup tinggi.

"Namun efektivitas mesin Partai Perindo harus terus tumbuh secara merata, tetap masih punya kans sedikit lagi bisa berpeluang melewati jebakan ambang batas parlemen karena sudah mulai mendekati angka range margin of error," katanya.

Menurut dia, peluang Perindo bisa melewati angka ambang batas parlemen masih terbuka lebar karena soal kesetiaan perilaku pemilih cair dan rendahnya Partai ID di Indonesia membuat angka massa mengambang atau swing voters masih cukup tinggi.

Voxpol Center mengadakan survei pada tanggal 24 Februari 2019- 6 Maret 2019 yang dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling.

Tingkat kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,98 persen dengan melibatkan 1.220 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas dengan selang kepercayaan survei ini adalah 95 persen.

Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih secara khusus. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.