Survei SMRC Tegaskan Lagi Keunggulan Jokowi-Maruf 54,9%, Prabowo-Sandi 32,1%

Hasil survei SMRC menegaskan kembali keunggulan Jokowi-Ma'ruf Amin atas Prabowo-Sandiaga Uno.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) saling memberi salam seusai debat capres 2019 disaksikan moderator di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 10/3/2019) - Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menegaskan kembali keunggulan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin atas pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

"Ini temuan yang signifikan, nyata, dan jelas meyakinkan bahwa calon yang satu lebih unggul atas calon lain," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam jumpa pers di di Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

Survei SMRC digelar pada 24 hingga 31 Januari 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 32,1 persen, dan undecided voters 13,0 persen. Meski 13 persen undecided voters akhirnya memilih Prabowo-Sandi, Deni mengatakan tetap saja tak bisa mengalahkan Jokowi-Ma'ruf.

"Selisih keduanya 23 persen, bila 13 persen undecided semuanya ke Prabowo-Sandi maka Jokowi-Ma'ruf masih unggul sekitar 6 persen," jelas dia.

Baca Juga: Dosen UIN: Prabowo Lebih Banyak Retorika Besar, Gagasan Operasionalnya Kering

Meski secara statistik hasil survei menunjukan bahwa Jokowi-Ma'ruf unggul, menurut Deni paslon nomor urut 01 tetap harus waspada. Pasalnya preferensi politik belum stabil dan masih terus berubah hingga 38 hari ke depan, saat hari pencoblosan.

"Preferensi politik itu tak pernah stabil begitu terus. Itu bisa berubah-ubah tergantung situasi, kampanye, berbagai isu dan seterusnya yang akan ada selama 38 hari ke depan. Jadi, buat 01 tak boleh merasa sudah selesai. Ini kan hasil survei, perilaku pemilih masih bisa berubah," tukasnya.

Sebelumnya, SMRC menjelaskan populasi survei terdiri dari orang-orang yang memiliki hak politik. Kemudian dipilih secara acak sebanyak 1.620 responden. Dari 1.620 responden 87 persen responden sudah memiliki pilihan politik dan 88 persen dapat diwawancarai secara valid.

Margin of error survei ini sekitar 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random, sebesar 20 persen dari total sampel. []




Berita terkait