Jakarta - Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Ikravany Hilman saat diwawancarai oleh awak media belum lama ini, menyoroti kinerja pemerintahan kota depok sebelumnya yang di motori oleh Partai Keadilan Sosial (PKS). Menurut Ikravany, selama 15 tahun mereka berkuasa tidak ada kemajuan yang signifikan.
"Contohnya saja dengan pendidikan negeri di kota Depok, dari tahun 2005 selama PKS berkuasa sampai 2020, hanya 9 SMP Negeri yang dibangun," tandas Ikranavy.
"bahkan ada 2 lokasi fasos dan fasum yang di dirikan sekolah Islam terpadu. Yang saya tahu sekolah Islam terpadu itu bayar SPPnya mahal, jadi mana mungkin masyarakat biasa bisa menikmati sekolah di situ", katanya.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Depok dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang ada, harusnya bisa diprioritaskan untuk sekolah Negeri," jelas Ikravany.
Contohnya saja dengan pendidikan negeri di kota Depok, dari tahun 2005 selama PKS berkuasa sampai 2020, hanya 9 SMP Negeri yang dibangun.
Sementara Afifah Alia, calon Wakil Walikota Depok nomor urut 1 menjelaskan bahwa kinerja dari pemimpin saat ini kurang maksimal, serta birokrasinya masih kurang transparan. Untuk itu jika ia terpilih nanti akan berkonsentrasi pada bidang pendidikan dan kesehatan.
"Saya akan kosentrasi di bidang Pendidikan dan Kesehatan, saya melihat bahwa SMP dan SMA Negeri di kota Depok sangatlah kurang" kata Afifah.
- Baca juga : Mau Birokrasi Bersih, Warga Depok Pilih Pradi-Afifah
- Baca juga : Menangkan Pradi-Afifah, Agar Perizinan di Depok Jadi Mudah
Di bidang kesehatan, Afifah mengaku memiliki program yang sangat memihak masyarakat kelas bawah. "Harapan kedepan, masyarakat Depok dengan hanya menggunakan E-KTP Depok sudah bisa berobat di rumah sakit Umum Daerah (RSUD)," ucap Afifah.[]