Industri Pengalengan Ikan Moncer di Tengah Covid-19

Kemenperin mengungkapkan industri pengalengan ikan merupakan salah satu sektor industri yang mencatatkan kinerja positif di masa pandemi corona.
Ilustrasi penjualan ikan kaleng dalam negeri. (Foto: Pixabay/Joenomias Menno de Jong)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan industri pengalengan ikan merupakan salah satu sektor industri yang  mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Hingga kini terdapat 718 unit usaha pengolahan ikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan jumlah produksi sektor pengolahan ikan ini mencapai 1,6 juta ton pada tahun 2019,  yang meningkat 300 ribu ton dibanding tahun 2016.

"Untuk nilai ekspornya, sektor industri ini juga meningkat pada tahun 2019 menjadi USD 4,1 juta," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim dalam siaran pers Kemenperin di Jakarta, Jumat, 24 April 2020.

Namun, kata dia industri pengalengan ikan juga menghadapi berbagai tantangan terhadap dampak pandemi Covid-19. Misalnya, kenaikan harga kaleng, pasta saus dan terigu pengental yang diimpor serta berkurangnya bahan baku ikan yang diimpor dari negara yang memberlakukan lockdown.

"Ekspor olahan ikan ke negara yang terkena wabah Covid-19 juga mengalami gangguan akibat operator shipping yang belum beroperasi normal dan pihak buyer menunda pembelian sehingga stok menumpuk di cold storage,” tuturnya.

Baca juga: Akhirnya, Jokowi Tambah Relaksasi Pajak ke 11 Sektor

Maka dari itu, untuk menjaga keberlangsungan usaha bagi industri pengalengan ikan di dalam negeri, menurutnya sektor ini pun perlu mendapat stimulus. "Misalnya, stimulus berupa soft loan, relaksasi perizinan, pembebasan bea masuk bahan baku, dan program peningkatan konsumsi dalam negeri untuk menyerap produk jadi ini," tuturnya.

Ia mengatakan industri pengolahan ikan masuk dalam kategori sektor padat karya dan berorientasi ekspor yang perlu mendapat prioritas pengembangan. Pasalnya, kata dia sektor ini telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 336 ribu orang.

"Dengan tidak adanya kendala supply bahan baku perikanan lokal, maka penyerapan tenaga kerja dapat dioptimalkan,” ucapnya.

Dalam catatan Kemenperin, stok nasional untuk produk sarden dan makarel kaleng saat ini berjumlah 35 juta kaleng. Selain diserap melalui pasar ekspor, ritel dan online, olahan ikan kaleng dapat dimanfaatkan sebagai salah satu produk bantuan sosial yang memenuhi kebutuhan protein masyarakat. []

Berita terkait
Dewan Dukung Industri Bersertifikat Bebas Covid-19
Anggota Fraksi PAN DPRD Jabar, Thoriqoh Nasrullah Fitriyah, dukung rencana Pemprov Jabar keluarkan sertifikat bebas Covid-10 untuk industri
Industri Tanah Air Digenjot Produksi APD Standar WHO
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai industri dalam negeri mampu memproduksi APD sesuai standar WHO.
Meski Covid-19, Industri Manufaktur Surplus USD1,7 M
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri pengolahan di Tanah Air masih mampu menunjukkan geliat yang positif.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.