Lebak - Salah seorang fotografer di Lebak, Banten terkena dampak pandemi virus Corona atau Covid-19. Irawan, 35 tahun, mengatakan saat ini job fotografer sepi dan berdampak besar terhadap penghasilanya.
Yah kalo bisa mah kami dibantu gituh lah
Aturan yang melarang pesta pernikahan, kata dia, mengharuskan beberapa pekerjaan yang seharusnya dikerjakan menjelang bulan suci ramadan terpaksa dibatalkan, mendapatkan rupiah menjadi sebuah harapan.
"Dampak corona bagi seorang fotografer memang sangat besar, salah satunya menjelang bulan puasa kemarin. Harusnya kami banyak menerima job dari make up artist (MUA) atau dari konsumen langsung," ucap Irawan kepada Tagar, Sabtu, 25 April 2020.
Irawan mengatakan, kondisi seperti sekarang ini belum bisa dipastikan kapan wabah covid-19 akan berakhir, membuat rasa bingung pun mulai hinggap. Karena sebagai kepala keluarga, harus menafkahi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Sembari tetap mengedit foto untuk mengisi kekosongan waktu, Irawan mengatakan di bulan suci Ramadan biasanya ada tambahan pekerjaan dengan menyewakan sound sistem. Namun, kata dia, peluang ini tidak dapat diandalkan untuk pemasukan tambahan. Sebab, kegiatan yang mengundang kerumunan massa masih dilarang pemerintah.
"Makanya ini buat mitra saja kami cukup bingung. Belum lagi untuk membeli baju lebaran anak, kalau kita mah gak harus beli. Yah kalo bisa mah kami dibantu gituh lah," ucap Irawan.
Ayah satu anak ini mengatakan, batalnya projek foto pernikahan bukan hanya sebelum Ramadan. Beberapa agenda yang masuk untuk acara resepsi pernikahan, maupun khitanan sesudah perayaan Idul Fitri menyusul tidak dapat dikerjakan.
Penghasilannya saat ini, kata Irawan, tidak lagi seperti biasanya. Sebab dalam satu momen hajatan bisa menghasilkan omset mencapai Rp 5 juta. Dalam setahun biasanya ada tiga momen bagi fotografer untuk dapat menghasilkan uang, yakni sebelum puasa, sesudah Idul Fitri, dan Idul Adha.
"Bisanya kita di Bulan Ruwah atau menjelang puasa. Untuk fotografer yang ada di lokasi perkampungan sebulan bisa lah mencapi Rp 5 jutaan," kata pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Desa Cihara itu.[]